Translate

Sabtu, 19 Mei 2012

Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang

Penulis: Andrias Harefa 1. Ketrampilan Sekolah Dasar Bisakah anda mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa “Saya pasti bisa mengarang, sebab mengarang adalah ketrampilan sekolah dasar?’ 2. Visi dan Motivasi Mengarang hanya bisa gampang kalau ada tujuan, visi, dan sasran yang membangkitkan motivasi juang. 3. Bersikap Rasional Rajin-rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan, dan anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga mengarang bisa gampang.
4. Sumber Ilham Apa yang ingin saya katakana adalah bahwa mengarang bisa gampang kalau kita punya cinta. Segampang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romantic ketika merasa “jatuh Cinta” 5. Pemicu Ide Pendek kata, pemicu ide ada dimana-mana, yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar. 6. Tiga N Nah, bagi siapa saja yang baru tahap belajar mengarang, ingatlah pesan Mardjuki ini: niteni, nirokke, nambahi (mengamati, meniru, dan menambahi). 7. Supernova Mengarang bisa gampang kalau kita punya komitmen, kesungguhan hati, determinasi atau tekad bulat. Mengarang bisa gampang kalau kita punya minat dan ambisi yang kuat untuk membuktikan sesuatu yang kita yakini sebagai “kebenaran” atau sekurang-kurangnya lebih dekat dengan “kebenaran” itu. 8. Komitmen Jadi mengarang bisa gampang kalau ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, kalau komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati. Kalau janji dibiarkan tinggal janji, mungkin lebih baik jadi politisi, iya kan?. 9. “Makanan” Pengarang Mengarang bisa gampang kalau anda membiasakan diri untuk membaca. 10. Membaca 44 Buku Khusus untuk para sarjana yang sempat menuliskan skripsi dikampus dulu, saya ingin mengatakan bahwa sekurang-kurangnya anda berpotensi menjadi pengarang. 11. Mutu dan Pasar Jadi, sepanjang anda mau belajar untuk memahami pengertian “mutu” dari berbagai media dan penerbit yang anda incar, serta mampu memahami “selera pasar” dari segmen pembaca yang disasar, yakinlah bahwa karangan anda akan dimuat/diterbitkan. Dampak dari keyakinan ini adalah munculnya kegairahan dalam proses mengarang, sehingga mengarang bisa gampang. 12. Menopang Hidup? Sekalipun saat ini penghasilan seorang pengarang umumnya belum cukup baik, namun arahnya semakin baik di era knowledge economy ini. Masyarakat makin disadarkan akan pentingnya pengetahuan. 13. Mengembangkan Ide Pada tahap awal sangat dibutuhkan buku-buku referensi seperti kamus dan ensiklopedia. Bukan cuma kamus bahasa, mungkin juga kamus ilmu social, kamus perbankan, kamus filsafat, kamus teologi, dan sebagainya. 14. Memilah dan Memilih topik Rasa ingin tahu harus dipelihara dan ditingkatkan kearah survey atau riset sederhana, entah di toko buku, di lapangan, atau di internet. Lalu semua topik yang muncul diinventarisasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan jelas. 15. Judul Sebuah judul karangan sedikitnya harus diyakini mampu menjalankan “tugasnya”, yakni menarik perhatian sambil menggelitik minat pembaca dan menjelaskan secara singkat inti gagasan yang ingin disampaikan. 16. Dari Mana Mulai? Kalau tak saya beritahu, mungkin anda tidak pernah berpikir bahwa artikel ini dimulai dengan menuliskan alinea terakhir lebih dulu, bahkan sebelum ada judulnya. 17. Toilet Kita perlu mengetahui tempat atau situasi dan aktivitas yang dapat memicu ide kreatif untuk mengarang. Tulisan ini diambil dari Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang / Andrias Harefa.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002 Saya hanya ingin berbagi tentang ilmu yang saya dapat atau buku yang pernah saya baca. Saya harap ini bisa member sedikit manfaat bagi orang yang membacanya. Terima kasih, Nuwun

Kisah Hidup Seorang Gadis

Setelah ditinggal kedua orang tuanya Saat malam datang menjemput mimpi. Zahra tidak bisa tidur, dia duduk di kursi dekat meja belajarnya. Terlihat matanya berkaca-kaca sambil menuliskan sebuah puisi untuk ibunya yang kini telah menjadi almarhum. Ibu Kau malaikat hidupku Kau hadir dalam nadiku Kau ada dalam hembusan nafasku Dalam detak jantungku Dalam tubuhku mengalir darahmu Ibu Hatimu begitu tulus Jiwamu sungguh mulia Pengorbananmu begitu besar Merawat dan mendidikku

JURNALIS

SEJARAH JURNALISTIK Sejarah jurnslistik selalu merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno, masa pemerintahan kaesar Julius Caesar (100-44 SM). “Acta Diurna”, adalah papan pengumuman (mirip majalah dinding atau papan informasi). Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”. Sebenarnya Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi saat itu, atas perintah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada “Annals”, yaknipapan tulis yang digantungkan diserambi rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya. Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil siding dari kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada ‘’Acta Diurna”. Demikian pula kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang dipusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan ara hartawan. Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah katajurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Ltin berarti “harian” atau “setiap hari” diadopsi kedalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan dalam bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” atau “Journalist” (wartawan). Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa modern, terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1456 di Jerman, menyusul diseminasi injil dan buku-buku cetak. Mesin cetak temuan Gutenberg ini secara prinsip masih digunakan hingga sekarang, karena mengenalkan system ”movable type”, pencetakan system plat. Sejk temuan ini, pencetakan dalam jumlah missal dimungkinkan. SEJARAH JURNALISME Sekitar dua abad kemudian, penerbitan secara berkala pertama muncul di Eropa: Mercurius Gallobelgicus. Penerbitan berbahasa latin ini terbit dalam edisi regular pada 1594 di kota Cologne, Jerman, dan penyebarannya hingga Inggris. Sejak saat itulah, industry surat kabar mulai bermunculan, menciptakan lapangan kerja yang tak pernah ada sebelumnya jika saja mesin cetak tamuan Gutenberg tidak ditemukan. OXFORD GAZZETTE 1665, Koran yang terbit secara regular pertama adalah Oxford Gazzette (setelah itu berubah nama menjadi London Gazzette). Koran ini terbit seminggu dua kali, dalam bahasa Inggris. DAILY COURANT Harian pertama, Daily Courant, muncul pada 1702 dan bertahan hingga lebih 30 tahun. ENERBITAN DI AMERIKA Mesin cetak pertama kali masuk ke Amerika (koloni Inggris) pada 1658 di Cambridge, Massachusetts. Penerbitan pertama yang terbit di era colonial ini adalah Publick Occurrences both Foreighn and Domestick (1662) milik Benjamin Harris yang akhirnya dibredel pada1690 karena dianggap terbit tanpa izin (menyalahi aturan Massachusetts). Koran koloni pertama adalah New England Courant, yang diterbitkan oleh James Franklin, saudara Benyamin Franklin, pada 1722. Benyamin Franklin sendiri sering muncul menulis dikoran itu dengan nama samara “Silence Dogood,” PENERBITAN DI AS (PASCA MERDEKA) Hingga tahun 1770, mencapai 89 surat kabar dan terbit di 35 kota. Hingga tahu 1800, mencapai sekitar234 suratt kabar. Memasuki abad 19, Koran di AS mulai berubah fungsidari Koran yang partisan menjadi bisnis swasta dengan redaktur-redaktur dan wartawan-wartawan professional, meskipun standard kebenaran dan tanggung jawab masih rendah. KORAN MODERN PERTAMA Koran pertama yang memenuhi definisi “Koran modern” adalah New York Herald. Koran ini didirikan pada1835 dan diterbitkan oleh Jammes Gordin Bennet. Koran ini memiliki staff di desk kota yang meliputi beat-beat secara regular. Ada juga liputan ekonomi dan Wall Street. 1838, Bennet menempatkan enam koresponden di Eropas, including the firs reporter to regularly cover congress. KORAN-KORAN LAIN 1841, New York Tribune, tampil sebagai Koran nasional yang terkenal pada saat itu. 1851, George Jones dan Henry Raymond mendirikan The New York Times, walaupun saat itu jumlah sirkulasinya tidak sebanyak sekarang, begitu pula reputasinya. Era Perkembangan Jurnalistik Penerbitan berkala sederhana, buku menjadi Medium kritik (terutama di AS) Menjadi industry. Kemunculan BROADCAST Ditemukannya radio di awal era 1900-an serta televisi pada1920-an, member titik tolak pada jurnalistik yang menemukan medium baru. Muncullah apa yang dinamakan dunia Broadcasting. Media kini, tiga entitas media Cetak: Koran, majalah, tabloid. Elektronik: televise, radio, online.

Minggu, 13 Mei 2012

Kembang Desa

Ing sawijining desa ana putri kang ayu rupane, arane Putri Vega. Iki arane dudu jeneng asline loh. Jeneng asline yaiku Widia Angggun Casmi binti Suseno, binti maksude anake Bapak Suseno dudu jenenge, ndak kedawan kaya sepur. Padha ngerti ora nangapa diarani Putri Vega?. Merga dheke ora seneng yen diceluk Widia, jarene feminim banget, ora kaya sing duwe jeneng. Lha nek diceluk Anggun utawa Casmi ya padha wae, tur kuwi jenenge penyanyi papan nduwur ing Negara Kesatuan Republik Indonesi utawa NKRI. Yen Putri Vega iku jare ngepas banget jenenge karo awake. Merga Putri kuwi wadon, lan Vega kuwi jeneng sawijining lintang ing jagad raya. Sanajan wong tuwane Vega pegawe tapi duwe sawah, dadi Vega kerep saba nang sawah, ups mbantu-mbantu nang sawah maksude. Ing sawijining dina arep meng sawah Vega ketemu Aji, kancane wiwit cilik. Sejatine Aji seneng karo Vega, nanging rikuh arep ngomong. Aji:“Cah ayu badhe tindak pundi, dhewekan apa ora wedi, timbang nganggur aku gelem ngancani!” Vega:”kebetulan mas, aku arep meng sawah, tulung dipaculna sawahe!” Aji:”tahun 2012 macul?, sing bener wae traktor ya akeh!” Vega:”ngomong wae yen ora gelem, aku janne ya ethok-ethok!” Aji:”Siki aku gelem lah!” Vega:”telat ngomonge saiki, mulane nek ana apa-apa takon dhisik, jare malu bertanya sesat dijalan, tapi nek kakehen takon ya ngisin-ngisinna!” Aji:”Nggih bu guru!” Vega:”aja bu gurulah, bu guru kan ibuku, bu bidan wae !” Aji:”ngenyang kaya tuku Lombok, melas bakule hehehe, iya-iya bu bidan” Vega:”bagus, masalahe setahun maning yen wis lulus SMA, insyaAllah aku arep kuliah kebidanan” Putri Vega ora gelem diceluk nganggo jeneng asline kamangka dheke rada tomboy sethithik. Merga dheke seneng olah raga beladiri, tur dheke anak mbarep kang duwe adhi siji pada wae wadon.dheke mikir sapa sing arep nglindungi adhine yen udu mbakyune. Wong tuwa lorone sibuk kerja. Dadi Vega uripe ora kurang, kena diomong uripe kecukupan. Nanging Vega tetep sederhana lan ora gengsi yen meng sawah, ora mandeng wong saka bandhane, ora kaya kanca-kancane
Putri nang ngumah lagi masak karo adhine, ujug-ujug kancane teka yaiku: Aji, Rita, lan Fajar / pacare Rita. Rita:"Ga dolan yuh, aku boncengan karo masku, kowe karo Aji!” Vega:”ora weruh apa aku gi masak!” Aji:”ya bar masak, tak enteni!” Rita:”gelem ya!” Vega:”nek aku lunga adhiku karo sapa?, ulih melu ra?” Adhine:”mba, adhe melu !” Fajar:”ya ora isa motor siji dinggo wong telu, arep ketilang polisi pa?” Vega:”ya wis nek ora bisa aku ora melu, aku tesih abot meng adhiku timbang kowe!” Aji:”Yen kowe ora melu aku ya ora melu!” Rita:”ya wis aku karo Fajar wae, Ga ne kana wektu sela dolan ngumahku ya?” Vega:”iya InsyaAlah” Merga saking sayange Putri Vega marang adhine lewih milih ngancani adhine nang ngumah daripada lunga karo kanca-kancane. Tapi Vega bosen nang ngumah wae, dheke ngajak adhine meng sawah. Nang ndalan Vega ketemu Aji lan ibune, merga dalan sing nggo meng sawah nglewati umahe Aji. Aji:”Putri Vega cah ayu, kembang desa mesti arep meng sawah ya ta?” Vega:”ngerti wae mas Aji sing gagah!” Aji:”ndingaren ngalem!” Vega:”men seneng, jare nyenengake wong pahala!” Aji:”Ga, sanajan sekolahe prei, tapi ya ora kudu meng sawah saben dina, sinau—sinau nang ngumah ngesuk wis kelas 3, tugen ujian!” Vega:”justru mumpung agi prei aku meng sawah!” Ibune Aji:”mba Vega bener Ji, yen sekolahe mlebu ora isa meng sawah, merga nggarap tugas, ya ta?” Vega:”inggih bu,” Aji:”ngapa sih kowe meng sawah, wong tuwamu kan kerja nggo makani kowe, apa ora isin yen kancane ngesuk takon preinan meng ndi wae?” Vega:”nggo ngapa isin? lha wong sing dipangan saben dina ya sega, sega asale saka beras, beras saka pari, pari nang sawah” Ibune Aji:”bener kuwi mba Vega, mulane Ji sesuk golek bojo sing kaya mba Vega, ayu, ora sombong, sederhana, lan gelem dijak rekasa!” Aji:”nggih bu, deneng dadi mbelani Vega. Jare arep meng sawah, nganah lung ambo banyune selak sat” Vega:”oh ya, nderek langkung bu”

Urip Ora Mung Nrima Ing Pandum

Urip ora mung waton nrima ing pandum. Urip nang ndesa ko mung nrima dadi buruh tani utawa kuli bangunan yen ana tanggane sing mbangun omah. Sanajan dadi wong jawa aja mung nrima ing pandum. Apaning kita wong muslim. Pemudha desa Jono lan Santo agi ngembung babagan nasibe kang ora mujur alias malang. Wah yen ngomong Malang dadi kelingan karo pakdheku sing ulih wong malang. Nanging uripe ko serba kecukupan ora kaya jeneng kabupatenne. Jono:”To, Santo jemuah wingi ngrungokake khotbahe pakyai Saefudin ora?” Santo:”ya ngrungokna, lha nangapa sih?” Jono:”wingi pakyai ngendika yen nasibe uwong kuwi isa diubah, janne aku pengin ngrubah nasibku sing kurang beja, ning kepriye carane ya?” Santo:”pengin ngrubah nasib ta, ya gampang kuwi, dhewe nyambutgawe sing sregep ditambah donga. Wingi krungu mbok pakyai macakna Al Quran surat Ar Rad ayat :11 sing artine yen ora salah “Gusti Allah ora bakal ngrubah nasib suatu kaum, saingga kaum kaum kuwi ngrubah dhewe” Yen di basa inggriske ‘Verily, Allah will not change the condition of a certain people as long as they do not change their state themselves’’. Jono:”ora usah nganggo basa inggris, wurunga aku ora mudeng” Santo:”ya ora papa, ngesuk nang kuburan ya ora ditakoni bisa basa inggris apa ora?” Jono:”nyindir kiye!” Santo:”aja nesu Kang, cepet tuwa loh, nanging ana takdir sing ora bisa diowah yaiku jodho lan mati” Jono:”ora nesu, aku siki malah mikir ngesuk aku arep nyambut gawe sing sregep karo ndonga ben uripku rada maju sithik!” Santo:”nyambut gawe sing sregep, dhuwite dikumpulna kanggo mbojo!” Jono:”kanggo ngapa wae sing penting manfangat kanggo uripku!” Santo:”ya apik kuwi!” Wis watara sewulan mangsa tandur rampung,. Jono saiki nganggur merga wis ora ana wong sing prentah meng sawah. Jono bingung lontang lantung ngalor ngidul ngubengi umah. Arep macul karangan pinggir umah wis udu duwekke. Akhire joko lunga menyang umahe Santo. Jono:”To, kaya kiye arep macul ora ana sing dipacul, ngapa ya?” Santo:”ngrewangi aku wae ndandani tivi utawa nyervis tivi!” Jono:”aku ora ngerti masalah kaya kuwi!” Santo:”tenang wae, yen gelem sinau mesti bisa, aku biyen ya ora bisa” Jono:”Iya sih, ya wis aku sinau karo kowe ya, nanging aku uga kepengin kursus njait, kayane desane dhewek sing njait mung wong siji” Santo:”apik kuwi, isuk kursus njait, sorene latian nyervis tivi, sanajan latian mengko ana upahe tenang wae!” Jono:”To, maturnuwun banget aku wis ditulung!” Santo:”padha-padha, urip iki kan kudu tulung-tinulung!” Jono sing maune bingung arep nyambut gawe apa?, saiki malah kakehen gawean merga nrima servis tivi uga nrima jaitan saka tangga-tanggane. Jono sajanne ora pinter merga gelem sinau dheweke saiki bisa ulih kasil kang lumayan. Jono sadar yen ora ana Santo ora bakal bisa sukses kaya saiki. Dheweke ora bakal nglalekake kancane sing apikan banget yakuwi Santo. Sanajan Santo saiki wis lunga adoh nanging tetep kelingan.

Abu Hasan

Abu Hasan
Abu Hasan iki urip nang desa nalika pemerintahane SBY, dudu Surabaya nanging Susilo Bambang Yudhoyono. Ora kaya Abu Nawas kang urip jaman pemerintahane Raja Harun Al Rasyid. Sanajan jenenge pada wae Abu, nanging apa pintere padha?, ya jelas ora. Abu Hasan yen kon ngomong kanggo basane Abu Nawas urung mesti bisa, apamaneh Abu Nawas yen kon ngomong nganggo basa jawa, pulo jawa wae urung karuwan ngerti ko. Dadi kabeh wong duwe kurang lan lewihe dhewe-dhewe. Kaya Abu Nawas pinter, lucu, nanging nakal. Yen Abu Hasan dek biyen tesih sekolah pinter pelajaran matematika. Nanging sanajan saiki wis ora sekolah dheweke tesih pinter itung-itungan. Sing jelas pinter ngitung dhuwit. Abu Hasan iki pemudha kang ora nerusna kuliah, dheweke mung tamat SMA merga wong tuwane ora duwe ragad kanggo nguliahke. Abu Hasan iki bocah mbarep, adhine loro wadon kabeh. Dadi sanajan rupane ora bagus utawa rada ala sethithik, nanging nang ngumah tetep paling gagah, ya jelas lha wong adhine wadon kabeh. Setamat SMA Abu Hasan kursus njait. Dadi saiki nyambut gawene sedina-dina njait. Yen mangsane meng sawah, njaite liren. Dheweke melu ngrewangi wong tuwane nang sawah. Janne yen dipikir-pikir meng sawah kuwi luwih kasil timbang njait, nanging meng sawah kuwi kanggo mangsa, mangsa panen lan mangsa tandur. Sanajan ora kuliah, Abu Hasan ora kalah karo bocah kuliahan. Saben ana acara pengetan dina-dina riyaya ing masjid, dheweke aktif dadi panitia, kadhang malah dadi pranatacara. Bocah kuliahan urung mesti wani tampil nang ngarep umum. Iki merga dheweke ora isinan lan akeh omonge. Jare kuncine kekancan kuwi akeh omong, mula Abu Hasan kancane akeh. Ora mung kanca sekolah sing sebaya, nanging sing lewih tuwa ya akeh. Yen kekancan mung meneng wae anteng ya kancane mesti sithik. Abu Hasan iki janne bocahe ora lucu, mung seneng guyon. Aja tersinggunggung yen omongane Abu Hasan kadang nyleneh, asal metu, ora dipikir disit. Kaya guneman ing ngisor iki: Abu:”Bet, kowe deneng meneng wae, apa agi mogok ngomong?” Beti:”Ora, aku meneng merga aku mikir!” Abu:”Mikir apa?, mikirna aku yah?” Beti:”Iya kiye, aku pengin ngerti biyen mbokmu pas ngandut kowe ngidam apa sih?, bocah lanang ko crewette ngungkuli cah wadon.” Abu:”yen masalah kuwi aja takon aku, takokna mbokku langsung. Yen bocah lanang sing biasa menengan, berarti aku cah lanang luar biasa. Aku kepengin beda karo liyane, ora kabeh bocah lanang meneng, anteng ta?” Beti:”Ya ora sih, tapi jare pepatah ‘diam itu emas’ mendhing kowe meneng wae!” Abu:”Pepatah kuwi kan bahasa Indonesia, yen basa jawa dudu pepatah nanging petugel, ‘meneng kuwi emas’, emas kuwi kuning, kuning kuwi sing nang kakus!” Beti:”hih jijihilah, liyane ana apa nora?” Abu:”Kakus sing nang padang pasir?” Beti:”Kuwi Kaktus!” Abu:”Kaktus kuwi mbok godhong sing tesih enom, nembe metu?” Beti:”kuwi pupus!” Abu:”Pupus mbo yen masak kanggo tungku, metu kebul-kebulle?” Beti:”kuwi kukus, wislah ngomong karo kowe ora ana rampunge!” Abu:”uwis ya nganah mulih, aku ya bosen ngomong karo kowe wae!”
Merga sregep nyambut gawe, saiki Abu Hasan wis bisa tuku pit montor. Kepengin pit motore bisa manfangat kanggo wong liya, dheweke yen wengi kinten-kinten jam 3 metu karo numpak motor ngubengi umah-umahe tanggane, lan gas montore diserukaken. Tanggane padha tangi lan jengkel merga turune kaganggu. Isuke padha nemoni Abu Hasan. Tangga1:”Abu, yen lunga wengi aja numpak montor, numpak kapal wae, brisiki tanggane!” Tangga2:”jan-janne kowe jam 3 numpak montor arep meng ngendi?” Tangga3:”dhasar bocah kurang ajar, wayahe turu malah brisiki tanggane, dadi ora bisa turu maning koh!” Abu :”Alhamdulilah yen padha wungu, shalat tahajud aja kelalen ndongakake sing wis nggugah!” Tangga1:”semprul, aku ya bisa tangi dhewe, ora mawi digugah kowe. Wis mengko mbengi ora usah metu-metu nang ngumah wae shalat tahajud, tanggane didongakake dadi wong sugih!” Abu :”didonga-dongakake yen ora nyambut gawe ya pada wae, ya wis mengko bengi ora numpak motor, nanging panjenengan sedaya yen jam 3 kudu wis tangi, shalat tahajud!” Tangga2:”wis tenang wae, aku biyen ya pondokan. Ora mawi diprentah kowe aku wis biasane shalat wengi!” Wengine Abu metu ngumah ora numpak pit montore, nanging numpak sandal jepit. Dheweke patroli mbok-mbok ana umah sing kamar mandine sepi. Jebulle kamar mandi tangga-tanggane tesih pada sepi, kenthongan sing dicekel kawit mau ditabuh kanthi banter. Wong-wong sing pada krungu tangi gedindapan, kecaba sing ora tangi. Wong-wong pada metu saka umahe dhewek-dhewek, bingung umahe sapa sing kebakaran. ”umahe sapa sing kebakaran” tangga-tanggane padha takon. “alhamdulilah wis padha tangi, ora ana kebakaran yu, kang, aku mung rondha” Abu Hasan mangsuli. “Rondha ko malah gawe wong saRT tangi kabeh kecaba sing turu,” Ngapunten yu, kang, saiki mlebu ngumah maning padha wudlu teras shalat tahajud, aja kelalen ndongakake sing wis nggugah” “aku ora digugah kowe ya bisa tangi dhewe, sesuk neh ora usah gugah-gugah wong saRT brisikki” “Ya wis , sesuk aku ora gugah-gugah nanging sarate kudu tangi shalat tahajud” Pungkasane Abu ora gugah-gugah tanggane maneh. Tanggane bisa turu kepenak, nanging yen wektune shalat do tangi. Dheweke paling saiki yen weruh umah sing tesih sepi, lawange didhodhog ben sing duwe umah krungu banjur tangi.

untuk seseorang yang pernah hatinya kusakiti

artikel ini aku tulis untuk salah seorang teman atau lebih kekenalan. aku mengenalnya ketika aku sekolah di manda (madrasah aliyah negri dua kebumen). di artikel ini aku ingin minta maaf untuk yang kesekian kalinya, aku juga ingin berbagi dengan semua orang yang mau membaca tulisanku ini diblog ini. ini tentang masa laluku dua tahun lalu. yups, kelas 3 manda coz sekarang aku udah semester 4. berawal dari no hp. aku iseng-iseng sering mengirimi dia puisi. sebenarnya aku nggak ada maksud apa-apa. entah kenapa dia telah menginspirasiku untuk menulis sebuah puisi. dengan mengingatnya aku mendapat ide untuk kutuliskan. aku seneng dan aku juga menikmati itu semua. tapi lama-lama aku bosan juga, dan aku memutuskan untuk mengakhirinya, dan aku mengakuinya secara tidak langsung melalui kakakku.aku ketahuan, jadi malu. Wow, dia marahin aku dan aku nggak bisa berbuat apa-apa. karena memang aku yang salah. aku cuma diam dan nggak berani bicara. saat dimarahi aku malah jongkok karena saking takutnya. untung adja aku nggak ngompol waktu itu, coz lagi disekolah. aku udah minta maaf sama dia, dan dia mau maafin aku dengan syarat tak boleh mengulangnya lagi. karenaa dia lebih tua dari aku, selisih sekitar 11 bulan, maka aku panggil dia dengan sebutan mba. oh ya, noku dan nonya itu cuma beda satu angka loh.noku nggak ada angka 7, sedang nonya nggak ada angka2, lainnya sama, tapi emang beda operator. ternyata no yang beda itu kalau dijumlah hasilnya 9, angka tertinggi dalam hitungan matematika. angka 9 adalah angka kesukaanku, karena angka sembilan selain angka tertinggi juga angka ganjil.dan sampai sekarang noku yang dulu masih kupakai , walaupun aku sering beli perdana baru. dan setiap perdana yang kubeli pasti belakangnya angka 9. entah itu Xl, Axis,As nggak peduli angka depannya. Karena kita memulai dari awal untuk menuju akhir. orang hebat mengatakan Zero to Hero, yup bener banget. yang namanya no biasanya diawali angka nol (0). jangan menyebutnya kosong, karena kosong itu tak ada, sedangkan nol (0) itu ada. Maafin aku ya mba. Nuwun