Translate

Sabtu, 19 Mei 2012

Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang

Penulis: Andrias Harefa 1. Ketrampilan Sekolah Dasar Bisakah anda mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa “Saya pasti bisa mengarang, sebab mengarang adalah ketrampilan sekolah dasar?’ 2. Visi dan Motivasi Mengarang hanya bisa gampang kalau ada tujuan, visi, dan sasran yang membangkitkan motivasi juang. 3. Bersikap Rasional Rajin-rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan, dan anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga mengarang bisa gampang.
4. Sumber Ilham Apa yang ingin saya katakana adalah bahwa mengarang bisa gampang kalau kita punya cinta. Segampang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romantic ketika merasa “jatuh Cinta” 5. Pemicu Ide Pendek kata, pemicu ide ada dimana-mana, yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar. 6. Tiga N Nah, bagi siapa saja yang baru tahap belajar mengarang, ingatlah pesan Mardjuki ini: niteni, nirokke, nambahi (mengamati, meniru, dan menambahi). 7. Supernova Mengarang bisa gampang kalau kita punya komitmen, kesungguhan hati, determinasi atau tekad bulat. Mengarang bisa gampang kalau kita punya minat dan ambisi yang kuat untuk membuktikan sesuatu yang kita yakini sebagai “kebenaran” atau sekurang-kurangnya lebih dekat dengan “kebenaran” itu. 8. Komitmen Jadi mengarang bisa gampang kalau ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, kalau komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati. Kalau janji dibiarkan tinggal janji, mungkin lebih baik jadi politisi, iya kan?. 9. “Makanan” Pengarang Mengarang bisa gampang kalau anda membiasakan diri untuk membaca. 10. Membaca 44 Buku Khusus untuk para sarjana yang sempat menuliskan skripsi dikampus dulu, saya ingin mengatakan bahwa sekurang-kurangnya anda berpotensi menjadi pengarang. 11. Mutu dan Pasar Jadi, sepanjang anda mau belajar untuk memahami pengertian “mutu” dari berbagai media dan penerbit yang anda incar, serta mampu memahami “selera pasar” dari segmen pembaca yang disasar, yakinlah bahwa karangan anda akan dimuat/diterbitkan. Dampak dari keyakinan ini adalah munculnya kegairahan dalam proses mengarang, sehingga mengarang bisa gampang. 12. Menopang Hidup? Sekalipun saat ini penghasilan seorang pengarang umumnya belum cukup baik, namun arahnya semakin baik di era knowledge economy ini. Masyarakat makin disadarkan akan pentingnya pengetahuan. 13. Mengembangkan Ide Pada tahap awal sangat dibutuhkan buku-buku referensi seperti kamus dan ensiklopedia. Bukan cuma kamus bahasa, mungkin juga kamus ilmu social, kamus perbankan, kamus filsafat, kamus teologi, dan sebagainya. 14. Memilah dan Memilih topik Rasa ingin tahu harus dipelihara dan ditingkatkan kearah survey atau riset sederhana, entah di toko buku, di lapangan, atau di internet. Lalu semua topik yang muncul diinventarisasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan jelas. 15. Judul Sebuah judul karangan sedikitnya harus diyakini mampu menjalankan “tugasnya”, yakni menarik perhatian sambil menggelitik minat pembaca dan menjelaskan secara singkat inti gagasan yang ingin disampaikan. 16. Dari Mana Mulai? Kalau tak saya beritahu, mungkin anda tidak pernah berpikir bahwa artikel ini dimulai dengan menuliskan alinea terakhir lebih dulu, bahkan sebelum ada judulnya. 17. Toilet Kita perlu mengetahui tempat atau situasi dan aktivitas yang dapat memicu ide kreatif untuk mengarang. Tulisan ini diambil dari Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang / Andrias Harefa.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002 Saya hanya ingin berbagi tentang ilmu yang saya dapat atau buku yang pernah saya baca. Saya harap ini bisa member sedikit manfaat bagi orang yang membacanya. Terima kasih, Nuwun

2 komentar:

arie5758 mengatakan...

Tips yang sudah disampaiakan sudah mencukupi untuk memulai jadi pengarang. Memang untuk mengarang atau terjun dibidang penulisan dibutuhkan sebuah komitmen karena tanpa itu, kita jadi mudah down dan akhirnya malas untuk menulis.

Menulis dan mengarang itu mudah, jika kita menganggapnya sebagai suatu yg mudah. Teruslah berkarya, karena seiring berjalannya waktu, karya kita makin lama akan makin berkualitas.

Happy blogging dan keep writing mbak Vega :)

Putrie Ve mengatakan...

thank's kang Arie, tapi itu bukan tulisanku, aku cuma nyalinn