Translate

Kamis, 14 Juni 2012

penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DENGAN METODE KUANTUM PADA SISWA KELAS V111 SMPN 1 BULUSPESANTREN TAHUN AJARAN 2015/2016 Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Yang diampu oleh Bapak Aris Hidayat, S.Pd Disusun Oleh : Mukhrisotun Khasanah (102160627) PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2012 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa jawa disekolah diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa jawa yang dipelajari secara lisan maupun tertulis. Ada empat keterampilan berbahasa yang perlu diperhatikan. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan mempunyai hubungan yang sangat erat. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan. Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungangan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil anak belajar menyimak bahasa kemudian berbicara. Setelah itu anak belajar membaca dan menulis. Setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa perlu mendapat perhatian yang serius dalam pembelajaran disekolah, pembelajaran menulis tidak lepas dari keterampilan menyimak dan membaca, namun dalam hal ini penulis menekankan pada pembelajaran menulis. Pembelajaran kemampuan menulis memiliki kedudukan yang utama dalam pendidikan. Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa sangat diperlukan dan harus dikuasai siswa. Kemampuan menulis seharusnya sudah diterapkan sejak siswa duduk dibangku Sekolah Dasar, hal ini dapat dijadikan sebagai pondasi bagi siswa dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi seperti SMP maupun SMA bahkan hingga PT. Pembelajran menulis diarahkan kepada siswa untuk mampu memahami dan dapat mengkomunikasikan ide atau pesan dalam bentuk tulisan. Kemampuan menulis seseorang merupakan gambaran dari penguasaan bahasa yang digunakan. Kepandaian menulis menunjukan kepandaian seseorang, karena aktivitas menulis atau mengarang merupakan aktivitas yang menggabungkan tiga keterampilan berbahasa yang lain yaitu: menyimak, berbicara, dan membaca untuk dijadikan ide dan dituangkan kedalam tulisan. Menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, tulisan adalah terjemahan niat. Tulisan adalah lisan tangan. Tulisan seseorang itu lebih fasih dari ucapannya. Penamu lebih fasih berbicara tentang dirimu. Tulisan seseorang adalah tanda keberadaan akalnya dan bukti kemuliaannya. Karena tulisan seseorang adalah ukuran kemuliaannya. Dan akal orang mulia terletak pada ujung penanya. Penulis melakukan penelitian dengan materi menulis surat dengan alasan menulis surat merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum muatan local bahasa jawa yang ada di SMP/MTs. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang menciptakan telepon genggam (HP) membuat siswa enggan/malam menulis surat. Sebenarnya mata pelajaran menulis surat ini diberikan untuk siswa kelas V111 semester dua dengan standar kompetensi menulis yaitu: mampu menulis surat. Sedangkan kompetensi dasar yaitu: menulis surat pribadi. Berdasarkan observasi dan wawancara pada siswa kelas V111 SMP Negeri 1 Buluspesantren, mereka umumnya memilih menulis surat untuk orang tua sebagai hal yang dianggap sulit diantara menulis lainnya. Karena mereka terbiasa komunikasi dengan orang tua menggunakan bahasa lisan. Mereka belum bisa memahami dengan baik tentang surat. Sehingga mereka merasa kesulitan setiap kali menulis surat, Tidak hanya itu saja, keterbatasan kosakata bahasa jawa yang mereka miliki juga merupakan salah satu kendala dalam menulis surat. Kurangnya waktu untuk berlatih menulis surat juga menjadi salah satu kendala bagi siswa dalam menulis surat. Penelitian tindakan kelas (PTK) di SMP Negeri 1 Buluspesantren dipilih kelas V111. Pemilihan kelas tersebut dikarenakan pada saat observasi awal didapatkan beberapa kekurangan dalam pembelajaran bahasa jawa, antara lain: rata-rata nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) 11 belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa jawa yaitu68, rata-rata nilai yang diperoleh 65. Rendahnya motivasi dan minat belajar siswa kelas V111 SMP Negeri 1 Buluspesantren pada mata pelajaran bahasa jawa mereka cenderung menyepelekan pelajaran bahasa jawa. Serta siswa kelas V111 SMP Negeri 1 Buluspesantren tergolong lamban menerima pelajaran dibanding kelas lain. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dalam hal menulis surat perlu adanya suatu model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Peningkatan pembelajaran menulis surat dalam penelitan ini diterapkan dengan menggunakan metode kuantum. Metode kuantum merupakan suatu metode yang dapat membantu siswa mempercepat dan mengoptimalkan hasil belajar siswa dengan cara membangun komunikasi yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa dengan memanfaatkan keterampilan berbahasa, menggunakan berbagai media yang tepat dan member keleluasan siswa untuk memilih atau menggunakan gaya belajar serta melakukan kegiatan menulis yang berulang-ulang sebagai proses belajar yang menyenangkan. Alas an peneliti menggunakan metode kuantum karena metode ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain: metode kuantum dapat mewujudkan belajar yang demokratis, menerik, dan menyenangkan. Metode kuantum memberikan keleluasan kepada siswa untuk memilih gaya belajar yang sesuai dengan kebiasaan yang digemari siswa. Metode kuantum dapat menciptakan proses belajar dengan hasil yang maksimal. Metode kuantum menghasilkan proses belajar yang menyenangkan bagi siswa dan guru. Serta dengan menggunakan metode kuantum diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas yang mendekati sempurna dalam waktu yang cepat. Dari berbagai keunggulan diatas, dapat ditari kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode kuantum diharapkan dapat memberikan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa. Sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas dalam waktu yang singkat dan memperoleh nilai yang maksimal. Serta dalam proses pembelajaran dapat tercipta suasana yang menyenangkan. Jadi, siswa tidak merasa jenuh atau bosan, tidak menyepelekan lagi pelajaran bahasa jawa, dan lebih tertarik mengikuti pelajaran bahasa jawa. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian menulis surat. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan tercipta suasana belajar kondusif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini diberi judul ” peningkatan pembelajaran keterampilan menulis surat dengan metode kuantum pada siswa kelas v111 smpn 1 buluspesantren tahun ajaran 2015/2016 B. Identifikasi Masalah Adanya permasalahan dalam pembelajaran menulis surat yaitu kurangnya minat dan motivasi siswa dalam keterampilan menulis surat, kurang efektifnya peran siswa dalam pembelajaran di kelas, kurang tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran bahasa jawa. Selain itu metode pengajaran yang dilakukan oleh guru masih monoton yaitu dengan metode ceramah dan pemodelan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang tertarik dengan pembelajaran menulis surat. Apalagi selama ini pembelajaran hanya menekankan hasil akhir bukan pada prosesnya. C. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada penerapan metode kuantum untuk meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa. Alas an menggunakan metode kuantum ini adalah karena penulis beranggapan bahwa metode ini yang paling efektif dalam kegiatan pembelajaran. Metode ini dapat membantu siswa mempercepat dan mengoptimalkan belajar siswa. Sesuai dengan indicator-indikator pencapaian menulis dalam situasi yang menyenangkan. Sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang sempurna dalam pembelajarannya. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V111 G SMP Negeri 1 Buluspesantren. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan penelitian ini yaitu: a) Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan metode kuantum sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. b) Bagaimanakah pengaruh dengan metode kuantum terhadap motivasi belajar siswa dalam menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. c) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: a) Mengetahui langkah-langkah pembelajaran dengan metode kuantum sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. b) Mengetahui pengaruh dengan metode kuantum terhadap motivasi belajar siswa dalam menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. c) Mengetahui peningkatan hasil belajar menulis surat untuk orang tua pada siswa kelas V111 G. SMP Negeri 1 Buluspesantren. F. Manfaat Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, penulis berharap hasil penelitian bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis metode kuantum dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran menulis surat pribadi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis dari pelaksanaan penelitian ini adalah: a) Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pribadi dengan menggunakan metode kuantum. b) Bagi guru, metode kuantum dapat dijadikan salah satu metode dalam pembelajaran menulis surat pribadi. c) Bagi peneliti berikutnya dapat menggunakan metode kuantum dengan variable yang lebih lengkap. BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka Keterampilan menulis yang dimiliki siswa pada umumnya masih rendah sampai saat ini.untuk itu dibutuhkan suatu metode yang dapat membangkitkan kreativitas dan motivasi siswa untuk menulis. Salah satu metode yang dirasaa mampu membuat kreativitas dan motivasi siswa untuk menulis lebih meningkat adalah dengan metode quantum. Metode ini telah digunakan oleh beberapa peneliti sebelumnya dan terbukti sangat efektif untuk membantu siswa dalam hal tulis menulis. Dibawah ini disajikan hasil penelitian yang menggunakan metode kuantum yang dilakukan oleh Nurul Faridah (2008) dan Indah Dwi Rahayu (2010). Nurul Faridah (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan metode quantum teaching dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis paragraph pada siswa kelas X SMA Kartanegara Malang. Kemampuan siswa dalam menulis paragraph semakin meningkat baik dari segi pilihan kata, ejaan, dan tanda baca serta kesesuaian isi dengan topik. Prosentase yang diperoleh sebelum tindakan 68.76%, siklus 1 dengan prosentase76.23%, dan siklus 11 dengan prosentase 83.23%. Indah Dwi Rahayu (2010) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa hasil yang diperoleh dari penelitiannya menunjukan bahwa metode Quantum Learning dengan bahan dan sumber pembelajaran lingkungan dapat meningkatkan kemampuan mengarang siswa yaitu pada aspek menulis. Peningkatan kemampuan mengarang terlihat pada skor rata-rata pra tindakan dengan59,18%, pada siklus 1 65,13%, dan pada siklus 11 81,51%. Berdasarkan penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode quantum learning dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran mengarang siswa kelas V SDN Jugo 05 Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar. Terutama dapat membantu mengekspresikan imajinasi, ide, dan buah pikiran dalam bahasa tulisan atau disebut juga mengarang. Maka dari itu hendaknya guru lebih sering menggunakan metode dan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dari kedua penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode quantum teaching dan metode quantum learning yang dilakukan oleh kedua peneliti tersebut mengalami peningkatan. Oleh karena itu disini penulis juga memilih dan menggunakan metode kuantum. Metode kuantum ini merupakan kolaborasi dari metode quantum learning dan quantum teaching sehingga diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran dan keterampilan menulis. B. Kajian Teoritis Berikut ini akan dijelaskan tentang (1) Menulis, (2) Surat, dan (3) Metode kuantum. Pada aspek menulis akan dijabarkan tentang pengertian menulis, tujuan menulis, dan ragam tulisan. Sedangkan pada aspek surat akan dijabarkan jenis-jenis surat, fungsi surat, dan bagian-bagian dalam surat pribadi. Pada aspek metode kuantum akan dijabarkan tentang metode kuantum, tujuan metode kuantum, manfaat metode kuantum, cirri-ciri metode kuantum, dan macam-macam gaya belajar kuantum. 1. Menulis a) Pengertian Menulis Menurut Tarigan(1994:3-4) menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, stuktur bahasa dan kosakata. Menulis juga merupakan suatu proses perkembangan. Menulis menurut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan, keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung. Menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas dan ditata secara menarik. Selanjutnya menurut penelitian yang terperinci, observasi yang seksama, pembedaan yang tepat dalam pemilihan judul, bentuk dan gaya (Tarigan, 1994:8).   BAB 111 METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V111 SMP Negeri 1 Buluspesantren, Dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa. Penelitian ini memilih kelas V111 G dengan alas an berdasarkan kegiatan pembelajaran sehari-hari kelas ini termasuk kelas yang masih rendah prestasinya, dan kurang termotivasi dalam belajar. Keadaan kelas sering pasif sebab strategi pembelajran yang dilakukan oleh guru masih berjalan satu arah atau belum ada timbale balik dari siswa, sehingga dalam proses pembelajarannya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Kemampuan menulis surat pribadi siswa kelas V111 yang hasilnya belum memuaskan karena sebagian siswa belum memahami dan mengenal bentuk surat yang baik. B. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pembelajsrsn menulis surat dan motivasi belajar siswa. Kemampuan menulis surat meliputi surat pribadi pada siswa kelas V111 SMP Negeri Buluspesantren yang diterapkan dengan metode kuantum. Peningkatan kemampuan menulis surat berupa hasil pre test, post test 1, dan post test 11. Motivasi belajar siswa berupa observasi guru dan siswa serta angket refleksi sikap siswa. C. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dapat disebut juga penelitian kaji tindak. Stenhouse (dalam Ismawati, 2011:48) mendefinisikan PTK sebagai suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas dalam pengembangan kurikulum, pengembangan profesi, program-program pengembangan sekolah, dan perencanaan system serta pengembangan kebijakan. Kemmis (dalam Wiriaatmadja, 2010:12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilaksanakan secara kemitraan mengenai situasi social tertentu untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial atau penelitian mereka, pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini dan situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Selain itu Kurt Lewin (dalam Susilo, 2008:2) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai suatu proses pengembangan daya pikir reflektif, diskusi dan pengambilan keputusan sekaligus tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian bersama mengenai “kesulitan pribadi” yang sama-sama mereka alami. Siklus PTK dalam penelitian ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Kemmis dan MC. Taggart (dalam Susilo,2008:2), adapun model PTK dimaksud menggambarkan adanya 4 langkah (dalam pengulangannya), yang disajikan dalam bagan berikut ini. Siklus 1 Siklus 11 Gambar 1: Alur pelaksanaan tindakan kelas Kemmis dan MC. Taggart (dalam Susilo, 2008:2). Model penelitian diatas mencangkup 4 langkah yaitu: 1) Perencanaan (planning) Yaitu sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan, dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2) Tindakan (acting) Yaitu tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis surat dengan metode kuantum. Tahapan ini berlangsung dikelas. 3) Pengamatan (observing) Kegiatan observasi dilaakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. 4) Refleksi (reflecting) Merupakan tahapan untuk memproses data / masukan yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan. Pelaksanaan prosedur penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Siklus 1 1. Perencanaan Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan meliputi sebagai berikut: a) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b) Mempersiapkan soal post test untuk akhir siklus dan soal evaluasi. c) Menyiapkan lembar pengamatan atau observasi. d) Menyiapkan lembar kuesioner atau angket. e) Menyiapkan media pembelajaran berupa power pointmateri surat, foto copy materi, dan contoh surat yang akan dibagikan kepada siswa. f) Menyusun kelompok belajar siswa. g) Mempersiapkan scenario langkah-langkah pembelajaran dengan metode kuantum. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Awal Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Guru memberikan apersepsi Siswa memperhatikan apersepsi dari guru b) Kegiatan Inti Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1) Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi pelajaran berupa materi menulis surat 2) Guru mengelompokkan siswa menjadi 4-5 siswa 3) Guru membagikan soal berupa perintah untuk menulis surat pribadi dengan penerima bebas 4) Guru mengarahkan dan membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi 5) Guru memantau dan memberi bimbingan secara langsung kepada kelompok yang mengalami kesulitan 6) Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk bertanya Siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang penting Siswa berkelompok sesuai petunjuk guru Setiap kelompok menerima soal yang diberikan oleh guru Setiap kelompok melakukan diskusi dan menulis surat Siswa bertanya bila kesulitan dan meminta penjelasan dari guru Siswa mengajukan pertanyaan c) Kegiatan Penutup Tindakan Guru Tindakan Siswa 1) Guru mengevaluasi siswa dengan memberi pertanyaan 2) Guru member penguatan dengan memberi penjelasan dan kesimpulan 3) Guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Siswa menjawab pertanyaan dari guru Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan mencatat hal-hal yang penting Siswa memperhatikan penjelasan guru sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama pada tindakan selanjutnya 3. Pengamatan a) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran dengan penerapan metode kuantum b) Peneliti mengisi lembar observasi aktivitas pembelajaran siswa dan guru c) Melakukan diskusi dengan siswa untuk membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran 4. Refleksi a) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas kekurangan pembelajaran dengan metode kuantum pada siklus 1 hasil pengamatan, mengolah data dan memakainya untuk keberhasilan dan pencapaian tujuan dari pelaksanaan penelitian b) Menganalisis temuan pada saat melakukan observasi c) Melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar d) Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan untuk ditindak lanjuti Pada tahap ini peneliti melihat hasil peneliti melihat hasil perencanaan, tindakan dan pengamatan . apakah ada perubahan dan mengupayakan untuk memecahkan kesulitan-kesulitan atau permasalahan yang terjadi waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pada siklus 1 diperkirakan banyak kekurangan dan mungkin belum berhasil karena siswa dan guru belum menguasai sepenuhnya materi tersebut. Kekurangan dan belum berhasilnya proses pembelajaran tersebut dapat dievaluasi pada silkus 11, agar proses belajar berhasil mencapai tujuan yakni meningkatkan kemampuan menulis surat dengan metode kuantum. Siklus 11 1. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi sebagai berikut: a) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b) Mempersiapkan soal post test untuk akhir siklus 11 c) Menyiapkan media pembelajaran berupa power pointmateri surat, foto copy materi, dan contoh surat yang akan dibagikan kepada siswa. d) Mempersiapkan scenario pembelajaran 2. Pelaksanaan a) Kegiatan awal Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1) Guru memberikan apersepsi 2) Guru mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran 3) Guru mengkondisikan siswa untuk mengelompok seperti pada siklus 1, tetapi disini siswa dikelompokkan menjadi 2-3 siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mempersiapkan diri menerima pelajaran Siswa mengelompokkan diri pada kelompoknya b) Kegiatan Inti Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1) Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi pelajaran 2) Guru memberikan latihan pada setiap kelompok untuk menulis surat dengan penerima yang sama 3) Guru mengarahkan setiap kelompok untuk berdiskusi dan menulis wacana argumentasi sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan 4) Guru memantau dan memberikan bimbingan secara langsung kepada kelompok yang mengalami kesulitan 5) Guru membimbing setiap kelompok untuk melakukan diskusi 6) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan 7) Guru mengevaluasi siswa dalam menulis surat Siswa memperhatikan dan mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan guru Setiap kelompok menulis surat dengan penerima yang sama Setiap kelompok mengerjakan sesuai petunjuk dari guru Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dan meminta penjelasan guru Setiap ke;ompok melakukan diskusi dan menulis surat Siswa mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang kurang dimengerti Setiap siswa menulis surat c) Kegiatan Penutup Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1) Guru memberikan penguatan dan memberikan penjelasan dan bersama siswa membuat kesimpulan 2) Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan Memperhatikan penjelasan guru dan bersama guru membuat kesimpulan Siswa memperhatikan penjelasan guru sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama pada tindakan selanjutnya 3. Pengamatan a) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran dengan penerapan metode kuantum b) Peneliti mengisi lembar observasi aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru c) Melakukan diskusi dengan siswa untuk membahas masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran 4. Refleksi a) Melakukan refleksi terhadap aktivitas belajar siswa b) Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa c) Menganalisis dan mengolah data temuan dari hasil akhir penelitian

Analisis Stuktur Cerkak

ANALISIS STUKTUR DAN AJARAN MORAL DALAM CERKAK “KIDUNG KATRESNAN” DALAM MAJALAH DJAKA LODANG KARYA INAR EDISI 26 AGUSTUS 2006 Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kritik Sastra Jawa Yang diampu oleh Bapak Djoko Sulaksono, M.Pd Disusun Oleh : Mukhrisotun Khasanah (102160627) PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2012 MOTTO Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh) “Verily, Allah will not change the condition of a certain people as long as they do not change their state themselves.” (Ar Ra’d: 11) Barang siapa yang meniti jalan menuju ilmu, maka Allah akan mempermudahkannya jalan menuju Syurga. (H.R. Muslim) If u can’t have the one u love, love the one u have, or u have nothing !! (Anonim)   BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya imajinatif yang dihasilkan oleh pengarang dalam bentuk tulisan-tulisan yang didalamnya mengandung nilai-nilai estetika yang oleh pembaca maupun oleh penikmat karya sastra lainnya dapat dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan. Sastra dibagi menjadi tiga genre yaitu puisi, prosa, dan drama. Genre prosa terdiri dari prosa fiksi dan nonfiksi Sebuah karya fiksi merupakan sebuah bangunan cerita yang menapilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasikan pengarang. Stuktur karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya secara bersama membentuk kebulatan yang indah (Nurgiantoro, 2009). Analisis stuktural merupakan prioritas pertama sebelum diterapkannya analisis yang lain. Hal ini berdasar bahwa karya sastra merupakan stuktur yang komplek, sehingga perlu adanya penganalisisan dan memahami stuktur tersebut. Tiap-tiap unsur tidak memiliki makna dengan sendirinya. Maknanya ditentukan oleh hubungannya dengan unsur-unsur yang terlibat dalam sebuah situasi makna unsur-unsur karya sastra itu hanya dapat dipahami dan dinilai sepenuhnya atar dasar tempat dan fungsi unsur itu dalam keseluruhan karya sastra(Teeuw, 1982) Teori stuktural termasuk dalam pendekatan objektif, yaitu pendekatan yang menganggap bahwa karya sastra sebagai “makhluk” yang berdiri sendiri. Menganggap bahwa karya sastra bersifat otonom, terlepas dari alam sekitarnya. Pembaca bahkan pengarangnya sendiri. Oleh karena itu untuk dapat memahami sebuah karya sastra harus dianalisis stukturnya. Hal ini tidak berarti bahwa analisis stuktur adalah tugas utama ataupun tujuan terakhir penelitian sebuah karya sastra. Stuktur sastra dapat disebut juga unsur intrinsik sastra. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur intrinsik dalam cerbung adalah unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Kepaduan unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah cerbung berwujud. Dalam sebuah karya fiksi terdapat sesuatu hal yang dapat mempengaruhi perilaku pembaca. Karya sastra memiliki nilai yang harus dijunjung oleh manusia, masyarakat atau bangsa yang dijadikan norma atau criteria dalam kehidupan. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas dapat dikemukakan permasalahan secara spesifik atau khusus mengenai . 1. Apa saja stuktur cerkak dan jelaskan nilai moral! 2. Jelaskan mengenai analisis stuktur dan ajaran moral dalam cerkak ”Kidung Katresnan”? C. Tujuan Penulisan makalah dengan judul analisis stuktur dan ajaran moral dalam cerkak “kidung katresnan” dalam majalah djaka lodang karya inar edisi 26 agustus 2006 mempunyai tujuan sebagai berikut: a) Mengetahui stuktur dalam cerkak dan juga ajaran moral. b) Dapat menganalisis stuktur cerkak ”kidung katresnan” c) Menemukan ajaran moral yang dapat diambil dari cerkak ”Kidung Katresnan” BAB II PEMBAHASAN A. Stuktur Karya Sastra Stuktur atau unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik dalam cerbung adalah unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Kepaduan unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah cerbung berwujud. Stuktur karya sastra dapat juga diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang menjadi komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah. Analisis stuktur karya sastra fiksi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsure intrinsic fiksi yang bersangkutan. Analisis stuktural merupakan prioritas pertama sebelum diterapkannya analisis yang lain. Analisis intrinsic adalah mencoba memahami suatu karya sastra berdassarkan informasi-informasi yang dapat ditemukan didalam karya sastra itu atau secara eksplisit terdapat dalam karya sastra. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa suatu karya sastra menciptakan dunianya sendiri yang berbeda dari dunia nyata. Segala sesuatu yang terdapat dalam karya sastra merupakan fiksi yang tidak berhubungan dengan dunia nyata. Karena menciptakan dunianya sendiri, karya sastra tentu dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Pada umumnya para ahli sepakat bahwa unsure intrinsik terdiri dari: tema, tokoh, penokohan atau perwatakan, latar, plot, sudut pandang, dan amanat. Tema Tema adalah pokok pikiran atau pembicaraan dalam sebuah cerita yang hendak disampaikan pengarang melalui jalinan cerita. Tema juga merupakan suatu gagasan sentral, sesuatu yang hendak diperjuangkan dalam suatu tulisan atau karya fiksi. Tokoh Tokoh adalah individu yang berperan dalam cerita yang mengalami peristiwa atau berkelakuan didalam berbagai peristiwa dalam cerita. Macam-macam tokoh: 1. Tokoh Utama (protagonist) 2. Tokoh Antagonis = Tokoh yang berlawanan dengan tokoh utama. 3. Tokoh Tirtagonis =Tokoh pelerai. 4. Tokoh pembantu / peran pembantu / figuran Penokohan Penokohan adalah pelukisan tokoh cerita baik keadaan lahir maupun batinnya, termasuk keyakinan hidupnya, adad istiadatnya, dan sebagainya. Ada tiga cara untuk melukiskan atau menggambarkan watak. 1. Cara Analitik adalah pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secaralangsung. 2. Cara Dramatik adalah pengarang tidak secara langsung menceritakan watak tokoh seperti pada analitik, melainkan menggambarkan watak tokoh dengan cara menampilkan dialog antar tokoh dan dari dialog itu akan tampak watak para tokoh dalam cerita, menceritakan tingkah laku perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa, dan juga lingkungan tempat tinggal sang tokoh. 3. Cara Campuran adalah pengarang menggunakan kedua cara tersebut dengan tujuan untuk saling melengkapi Latar Latar / setting adalah penggambaran mengenai waktu , tempat, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Namun ada juga latar yang menjelaskan latar social dan moral. • Latar social adalah gambarn kehidupan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang dilukiskan dalam cerita tersebut. • Latar material adalah gambaran benda-benda yang mendukung cerita tersebut Alur Alur adalah urutan atau rangkaian peristiw dalam cerita rekaan. Alur disebut juga plot yang berarti rangkaian peristiwa yang satu sama lain dihubungan dengan hukum sebab-akibat. Berdasarkan rangkaian peristiwanya plot dibagi menjadi tiga yaitu: plot maju, plot mundur, dan plot campuran. Sudut pandang atau point of view Poin of view Bennison Gray membedakan pencerita menjadi pencerita orang pertama dan pencerita orang ketiga. Yang dimaksud sudut pandang orang pertama adalah cara bercerita dimana tokoh pencerita terlibat langsung mengalami peristiwa-peristiwa cerita. Sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang bercerita dimana tokoh pencerita tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa cerita. Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah cara khas seorang pengarang dalam mengungkapkan ide, gagasannya melalui cerita. Amanat Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca yang berhubungan dengan makna (significance atau utile) drama itu; bersifat kias. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir, dapat pula secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, larangan yang berhubungan dengan, subjektif, dan umum. Ajaran Moral / Nilai Moral Nilai moral dalam sebuah karya sastra adalah menyangkut nilai baik buruk yang diterima umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan. Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia, masyarakat, atau bangsa yang dijadikannorma / criteria masyarakat. Moral yaitu mengandung pengertian tentang baik buruknya yang diterima umum mengenai perbuatan,sikap, kewajiban dan sebagainya.(KBBI, 1990) B. Analisis Struktur Cerkak ”Kidung Katresnan” Tema Adapun tema dalam cerkak ini adalah salah paham dan cinta terlarang. Terdapat dalam kutipan: “Mbak Utik, layangmu iku temen-temen bisa mbukak mripatku. Aku dadi sadar yen sasuwene iki aku wis duwe sikap kang ora adil marang bapakku. Pancen bener ngendikamu, nyawang kahanan ora kena mung saka pihak kita, mung saka kepentingan kita. Awake dhewe kudu adil, bisa nampa pandangan lan panemu kang seje senajan katone iku ngrugikake kita…,” Dan “Dhimas… matur nuwun sliramu kersa nresnani aku. Nek pancen mengkono aku ngerti keneng apa awakmu kandha yen awake dhewe ora bisa srawung maneh. Aku mung bisa ndedonga, muga-muga awake dhewe kuat nampa pacoban iki…” Tokoh dan Penokohan Adapun tokoh dan penokohan dalam cerkak ini adalah: 1. Nanta dalam cerkak ini adalah tokoh yang pendendam karena emosinya masih labil dan sedikit egois namun tidak mau merusak rumah tangga orang lain, hal ini terdapat dalam kutipan : “Utik kepengin menehi wawasan kanggo Nanta supaya Nanta gelem mbukak atine, aja nganti diterus-teruske anggone dhendham marang bapakke”,lan “Dheweke wis kupiya ngilangake rasa iku, nanging saben bapake nuduhake rasa ora senenge yen dheweke nggeluti donyane seni music, rasa iku bali subur maneh nguwasani dhirine”, uga “Aku ora arep ngendi-ngendi, aku mung arep bali neng omah, kumpul dadi siji karo bapak, ibu, lan sedulur-sedulurku. Aku ora bisa terus srawung karo Mbak Utik…,” 2. Utik dalam cerkak ini adalah tokoh yang baik hati dan suka menasehati terdapat dalam kutipan: “Utik kepengin menehi wawasan kanggo Nanta supaya Nanta gelem mbukak atine, aja nganti diterus-teruske anggone dhendham marang bapakke”, lan “Dhimas, coba saiki dipikir maneh, keneng apa biyen bapak ora kersa ngursusake lan numbasake alat-alat music. Miturut critamu dhewe, wektu iku kondisi ekonomi kaluargamu pas-pasan banget. Mbokmenawa wae saben dina bapak wis mumet mikir butuh kanggo ragad sekolah lan dhahar wong saomah kang wargane ana wolu. Mula pepinginanmu iku dadi isih kalah penting yen dibandhing kebutuhan padinan. Ing masalah iki awakmu kudu bisa mikir kanthi adil, aja mung Bapak, Yen alasane dudu masalah ekonomi, coba wae matur ibu, apa Bapak iku wiwit timure pancen ora seneng marang sing jenenge seni? Lha nek ngono kedadeane ya pancen abot. Awake dhewe ora bisa meksa wong kang ora seneng supaya seneng lan nyengkuyung apa kang ora disenengi. Keneng apa awake dhewe kudu sesandhingan klawan wong kang beda-beda pandhangane? Sebab jroning perbedaan iku ana rahmate Gusti Allah. Mula sliramu kang kudu pinter anggone nggoleki ana ngendi rahmate Allah mau.” Lan “Nah, Dhimas…saiki buangen sing adoh rasa getun kang wis ngracuni jiwamu pirang-pirang taun suwene iku. Bapak iku dudu penyebab rusake angen-ngenmu. Awakmu ora kena nyalahake bapak. Apa kang dumadi mring awakmu, yakinana minangka takdir…”. Uga “Sing mbokkarepake sukses iku apa ateges jeneng kang kondhang lan dhuwit kang akeh? Dhimas, aku ndedonga , muga-muga yen kabeh bisa mbokrengkuh, awakmu tetepa dadi Nanta kaya wektu iki, Nanta kang tansah prasaja. Yen nganti ana owah-owahan ing pribadimu, aku kuwatir yen ora bakal bisa nyapa awakmu maneh…,” 3. Ibune Nanta dalam cerkak ini adalah tokoh pasif yang dijelaskan sebagai seorang ibu yang sabar. Hal ini terdapat dalam kutipan: “Nanging yen dheweke suwe ora bali, Nanta kabujung rasa kangen marang ibune, ibu kang tansah sabar lan ora jeleh-jeleh menehi pangreten, supaya Nanta ora banget-banget anggone nyimpen rasa serik marang bapake”. 4. Bapake Nanta dalam cerkak ini adalah tokoh pasif, tapi dijelaskan bahwa dia memiliki perbedaan pandangan mengenai seniman musik dengan Nanta, terdapat dalam kutipan: “Durung sarus persen, ning wis lumayan. Pamawase Bapak ngenani seniman musik wis ora ekstrim maneh.” 5. Bojone Utik dalam cerkak ini adalah tokoh pasif yang tidak diceritakan wataknya. 6. Anake Utik dalam cerkak ini adalah tokoh pasif yang tidak diceritakan wataknya. Alur Alur yang dipakai dalam cerkak ini adalah alur campuran. Dimana urutan peristiwa dalam cerita dimulai dari kesadaran sitokoh lalu menceritakan masa lalunya dan kemudian kembali kemasa sekarang. Hal ini terdapat dalam kutipan: “Mbak Utik, layangmu iku temen-temen bisa mbukak mripatku. Aku dadi sadar yen sasuwene iki aku wis duwe sikap kang ora adil marang bapakku. Pancen bener ngendikamu, nyawang kahanan ora kena mung saka pihak kita, mung saka kepentingan kita. Awake dhewe kudu adil, bisa nampa pandangan lan panemu kang seje senajan katone iku ngrugikake kita…,” lan “Nanta unjal napas dawa. Pirang-pirang taun atine kagubel rasa mangkel marang bapake, rasa kang angel banget ilange. Dheweke wis kupiya ngilangake rasa iku, nanging saben bapake nuduhake rasa ora senenge yen dheweke nggeluti donyane seni music, rasa iku bali subur maneh nguwasani dhirine” uga “Aku ora bakal gawe kuciwamu, Mbak! Nganti kapan wae bakal take ling-eling kabeh welingmu iku!”. lan ““Aku ora arep ngendi-ngendi, aku mung arep bali neng omah, kumpul dadi siji karo bapak, ibu, lan sedulur-sedulurku. Aku ora bisa terus srawung karo Mbak Utik…,” Sudut pandang Dalam cerkak ini penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini dikarenakan penulis menggunakan kata ganti orang ketiga “dheweke” utau menyebut namanya langsung. Dalam kutipan: “Utik unjal napas dawa”, “Matur nuwun mbak Utik…,’Nanta ngambungi tangane Utik kang banjur teles kebak luh…”, “kosik ta…Dhimas…ayo lenggah kenedhisik…!’Utik ngejak Nanta lungguh kursi”, lan “aku wis ngestokake kabeh kang mboktulis ing layang kae!’ ujare Nanta sawise rada lerem”. “Nanta unjal napas dawa” Dll. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan penulis adalah campuran jadi kurang dapat dipahami oleh pembaca. Hal ini dikarenakan menggunakan bahasa kawi yang secara umum tidak digunakan dalam bahasa sehari-hari dan juga bahasa jawa krama inggil dan basa jawa ngoko. Terdapat dalam kutipan: “apa bapak wiwit timure pancen ora seneng marang sing jenenge seni?”, “pitutur luhur iku kaya ora mrentul saka pikirane”, “Aku lingsem Mbak”, “sing kojur bapak”, “Dheweke wis kupiya ngilangake rasa iku”, muni ngono iku Nanta karo ambegan landhung” dll. Amanat Amanat atau pesan pengarang kepada pembaca yaitu: kita tidak boleh memandang keadaan dengan sebelah mata atau hanya dari pihak kita. Terdapat dalam kutipan: “Mbak Utik, layangmu iku temen-temen bisa mbukak mripatku. Aku dadi sadar yen sasuwene iki aku wis duwe sikap kang ora adil marang bapakku. Pancen bener ngendikamu, nyawang kahanan ora kena mung saka pihak kita, mung saka kepentingan kita. Awake dhewe kudu adil, bisa nampa pandangan lan panemu kang seje senajan katone iku ngrugikake kita…,” Ajaran Moral Adapun ajaran/nilai moral yang terkandung dalam cerkak “Kidung Katresnan” yaitu: • Jangan memandang keadaan dengan sebelah mata atau hanya dari pihak kita sendiri • Hargailah pendapat atau pandangan orang lain • Jangan memaksakan kehendak kita kepada orang lain • Jangan menyalahkan orang lain yang tak sependapat dengan kita • Jangan merusak kebahagiaan rumah tangga orang lain • Jangan seperti kacang yang lupa kulitnya • Janganlah sombong, tetaplah menjadi pribadi yang sederhana dan apa adanya meski telah sukses.   Daftar Pustaka Kalawarti Djaka Lodang edisi sabtu kliwon, 26 agustus 2006 Nurgiyantoro.2009. Teori pengkajian fiksi, Yogyakarta, Gajah Mada University Press. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Teuww,A. 1982. Sastra Indonesia Modern 1. Jakarta: Pustaka Jaya. http://agsuyoto.wordpress.com/intrinsik/ Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2177713-unsur-intrinsik-karya-sastra/#ixzz1smvwkNRp   Kritik Cerkak Dening : Mukhrisotun Khasanah “Kidung Katresnan”   Kosakata Asing dalam Cerkak “Kidung Katresnan” Kosakata Asing dalam Cerkak Halaman Baoesastra djawa Arti kata Bundhel 53 Mawa sindhetan Gela 140 Rasa tjoewa marga ora tjotjog karo kang dikarepake mrentul 333 Metoe pating prentoel Timur 606 Enom Keneng apa 209 Geneja, sebab apa Landung 260 Dawa Getun 146 Kedoewoeng marga kelangan Semburat 555 Semoe Kupiya 238 Koepi, conto, tuladha Serik 559 Lara atine Lingsem 275 Isin, wirang Groyok 165 Guneman sadjak kesoesoe sarwa tjekak sarta dibolan-baleni Luh 277 Banjoe sing metoe saka ing mata

Minggu, 10 Juni 2012

INI AKU

MUKHRISOTUN KHASANAH
Maafpun mungkin tak cukup
Untukku yang tlah kecewakanmu
Karena aku telah salah
Harusnya aku bersamamu
Raut wajahmu yang pilu
Inginku hapus air matamu
Sungguh ku menyesal
Orang yang mengasihiku tinggal
Terus ku pergi dengan yang lain
Untuk kesenanganku sendiri
Namun aku sadar
Karena bukan dia, tapi
Hanya dirimu yang mampu terima
Aku apa adanya
Saat aku sedih
Aku butuh teman
Nuraniku berkata
Aku tak mampu bila
Hidup tanpa teman sejati
Ini adalah puisiku ketika aku bersama dengan teman yang baru kukenal dan tanpa aku sadari ternyata temanku sedang menungguku, aku tahu dia sepertinya kecewa padaku karena ketika melihatku dia tak seperti biasanya, sekedar senyumpun dia enggan. Mungkin ini kali pertamanya aku kehilangan senyuman indahnya. Jujur aku menyesal telah meninggalkannya

Sabtu, 19 Mei 2012

Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang

Penulis: Andrias Harefa 1. Ketrampilan Sekolah Dasar Bisakah anda mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa “Saya pasti bisa mengarang, sebab mengarang adalah ketrampilan sekolah dasar?’ 2. Visi dan Motivasi Mengarang hanya bisa gampang kalau ada tujuan, visi, dan sasran yang membangkitkan motivasi juang. 3. Bersikap Rasional Rajin-rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan, dan anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga mengarang bisa gampang.
4. Sumber Ilham Apa yang ingin saya katakana adalah bahwa mengarang bisa gampang kalau kita punya cinta. Segampang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romantic ketika merasa “jatuh Cinta” 5. Pemicu Ide Pendek kata, pemicu ide ada dimana-mana, yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar. 6. Tiga N Nah, bagi siapa saja yang baru tahap belajar mengarang, ingatlah pesan Mardjuki ini: niteni, nirokke, nambahi (mengamati, meniru, dan menambahi). 7. Supernova Mengarang bisa gampang kalau kita punya komitmen, kesungguhan hati, determinasi atau tekad bulat. Mengarang bisa gampang kalau kita punya minat dan ambisi yang kuat untuk membuktikan sesuatu yang kita yakini sebagai “kebenaran” atau sekurang-kurangnya lebih dekat dengan “kebenaran” itu. 8. Komitmen Jadi mengarang bisa gampang kalau ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, kalau komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati. Kalau janji dibiarkan tinggal janji, mungkin lebih baik jadi politisi, iya kan?. 9. “Makanan” Pengarang Mengarang bisa gampang kalau anda membiasakan diri untuk membaca. 10. Membaca 44 Buku Khusus untuk para sarjana yang sempat menuliskan skripsi dikampus dulu, saya ingin mengatakan bahwa sekurang-kurangnya anda berpotensi menjadi pengarang. 11. Mutu dan Pasar Jadi, sepanjang anda mau belajar untuk memahami pengertian “mutu” dari berbagai media dan penerbit yang anda incar, serta mampu memahami “selera pasar” dari segmen pembaca yang disasar, yakinlah bahwa karangan anda akan dimuat/diterbitkan. Dampak dari keyakinan ini adalah munculnya kegairahan dalam proses mengarang, sehingga mengarang bisa gampang. 12. Menopang Hidup? Sekalipun saat ini penghasilan seorang pengarang umumnya belum cukup baik, namun arahnya semakin baik di era knowledge economy ini. Masyarakat makin disadarkan akan pentingnya pengetahuan. 13. Mengembangkan Ide Pada tahap awal sangat dibutuhkan buku-buku referensi seperti kamus dan ensiklopedia. Bukan cuma kamus bahasa, mungkin juga kamus ilmu social, kamus perbankan, kamus filsafat, kamus teologi, dan sebagainya. 14. Memilah dan Memilih topik Rasa ingin tahu harus dipelihara dan ditingkatkan kearah survey atau riset sederhana, entah di toko buku, di lapangan, atau di internet. Lalu semua topik yang muncul diinventarisasikan untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan jelas. 15. Judul Sebuah judul karangan sedikitnya harus diyakini mampu menjalankan “tugasnya”, yakni menarik perhatian sambil menggelitik minat pembaca dan menjelaskan secara singkat inti gagasan yang ingin disampaikan. 16. Dari Mana Mulai? Kalau tak saya beritahu, mungkin anda tidak pernah berpikir bahwa artikel ini dimulai dengan menuliskan alinea terakhir lebih dulu, bahkan sebelum ada judulnya. 17. Toilet Kita perlu mengetahui tempat atau situasi dan aktivitas yang dapat memicu ide kreatif untuk mengarang. Tulisan ini diambil dari Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang / Andrias Harefa.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002 Saya hanya ingin berbagi tentang ilmu yang saya dapat atau buku yang pernah saya baca. Saya harap ini bisa member sedikit manfaat bagi orang yang membacanya. Terima kasih, Nuwun

Kisah Hidup Seorang Gadis

Setelah ditinggal kedua orang tuanya Saat malam datang menjemput mimpi. Zahra tidak bisa tidur, dia duduk di kursi dekat meja belajarnya. Terlihat matanya berkaca-kaca sambil menuliskan sebuah puisi untuk ibunya yang kini telah menjadi almarhum. Ibu Kau malaikat hidupku Kau hadir dalam nadiku Kau ada dalam hembusan nafasku Dalam detak jantungku Dalam tubuhku mengalir darahmu Ibu Hatimu begitu tulus Jiwamu sungguh mulia Pengorbananmu begitu besar Merawat dan mendidikku

JURNALIS

SEJARAH JURNALISTIK Sejarah jurnslistik selalu merujuk pada “Acta Diurna” pada zaman Romawi Kuno, masa pemerintahan kaesar Julius Caesar (100-44 SM). “Acta Diurna”, adalah papan pengumuman (mirip majalah dinding atau papan informasi). Acta Diurna diyakini sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian pertama di dunia. Julius Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”. Sebenarnya Caesar hanya meneruskan dan mengembangkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi saat itu, atas perintah Raja Imam Agung, segala kejadian penting dicatat pada “Annals”, yaknipapan tulis yang digantungkan diserambi rumah. Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya. Saat berkuasa, Julius Caesar memerintahkan agar hasil siding dari kegiatan para anggota senat setiap hari diumumkan pada ‘’Acta Diurna”. Demikian pula kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya. Papan pengumuman itu ditempelkan atau dipasang dipusat kota yang disebut “Forum Romanum” (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Berita di “Acta Diurna” kemudian disebarluaskan. Saat itulah muncul para “Diurnarii”, yakni orang-orang yang bekerja membuat catatan-catatan tentang hasil rapat senat dari papan “Acta Diurna” itu setiap hari, untuk para tuan tanah dan ara hartawan. Dari kata “Acta Diurna” inilah secara harfiah katajurnalistik berasal yakni kata “Diurnal” dalam Bahasa Ltin berarti “harian” atau “setiap hari” diadopsi kedalam bahasa Prancis menjadi “Du Jour” dan dalam bahasa Inggris “Journal” yang berarti “hari”, “catatan harian”, atau “laporan”. Dari kata “Diurnarii” muncul kata “Diurnalis” atau “Journalist” (wartawan). Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa modern, terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1456 di Jerman, menyusul diseminasi injil dan buku-buku cetak. Mesin cetak temuan Gutenberg ini secara prinsip masih digunakan hingga sekarang, karena mengenalkan system ”movable type”, pencetakan system plat. Sejk temuan ini, pencetakan dalam jumlah missal dimungkinkan. SEJARAH JURNALISME Sekitar dua abad kemudian, penerbitan secara berkala pertama muncul di Eropa: Mercurius Gallobelgicus. Penerbitan berbahasa latin ini terbit dalam edisi regular pada 1594 di kota Cologne, Jerman, dan penyebarannya hingga Inggris. Sejak saat itulah, industry surat kabar mulai bermunculan, menciptakan lapangan kerja yang tak pernah ada sebelumnya jika saja mesin cetak tamuan Gutenberg tidak ditemukan. OXFORD GAZZETTE 1665, Koran yang terbit secara regular pertama adalah Oxford Gazzette (setelah itu berubah nama menjadi London Gazzette). Koran ini terbit seminggu dua kali, dalam bahasa Inggris. DAILY COURANT Harian pertama, Daily Courant, muncul pada 1702 dan bertahan hingga lebih 30 tahun. ENERBITAN DI AMERIKA Mesin cetak pertama kali masuk ke Amerika (koloni Inggris) pada 1658 di Cambridge, Massachusetts. Penerbitan pertama yang terbit di era colonial ini adalah Publick Occurrences both Foreighn and Domestick (1662) milik Benjamin Harris yang akhirnya dibredel pada1690 karena dianggap terbit tanpa izin (menyalahi aturan Massachusetts). Koran koloni pertama adalah New England Courant, yang diterbitkan oleh James Franklin, saudara Benyamin Franklin, pada 1722. Benyamin Franklin sendiri sering muncul menulis dikoran itu dengan nama samara “Silence Dogood,” PENERBITAN DI AS (PASCA MERDEKA) Hingga tahun 1770, mencapai 89 surat kabar dan terbit di 35 kota. Hingga tahu 1800, mencapai sekitar234 suratt kabar. Memasuki abad 19, Koran di AS mulai berubah fungsidari Koran yang partisan menjadi bisnis swasta dengan redaktur-redaktur dan wartawan-wartawan professional, meskipun standard kebenaran dan tanggung jawab masih rendah. KORAN MODERN PERTAMA Koran pertama yang memenuhi definisi “Koran modern” adalah New York Herald. Koran ini didirikan pada1835 dan diterbitkan oleh Jammes Gordin Bennet. Koran ini memiliki staff di desk kota yang meliputi beat-beat secara regular. Ada juga liputan ekonomi dan Wall Street. 1838, Bennet menempatkan enam koresponden di Eropas, including the firs reporter to regularly cover congress. KORAN-KORAN LAIN 1841, New York Tribune, tampil sebagai Koran nasional yang terkenal pada saat itu. 1851, George Jones dan Henry Raymond mendirikan The New York Times, walaupun saat itu jumlah sirkulasinya tidak sebanyak sekarang, begitu pula reputasinya. Era Perkembangan Jurnalistik Penerbitan berkala sederhana, buku menjadi Medium kritik (terutama di AS) Menjadi industry. Kemunculan BROADCAST Ditemukannya radio di awal era 1900-an serta televisi pada1920-an, member titik tolak pada jurnalistik yang menemukan medium baru. Muncullah apa yang dinamakan dunia Broadcasting. Media kini, tiga entitas media Cetak: Koran, majalah, tabloid. Elektronik: televise, radio, online.

Minggu, 13 Mei 2012

Kembang Desa

Ing sawijining desa ana putri kang ayu rupane, arane Putri Vega. Iki arane dudu jeneng asline loh. Jeneng asline yaiku Widia Angggun Casmi binti Suseno, binti maksude anake Bapak Suseno dudu jenenge, ndak kedawan kaya sepur. Padha ngerti ora nangapa diarani Putri Vega?. Merga dheke ora seneng yen diceluk Widia, jarene feminim banget, ora kaya sing duwe jeneng. Lha nek diceluk Anggun utawa Casmi ya padha wae, tur kuwi jenenge penyanyi papan nduwur ing Negara Kesatuan Republik Indonesi utawa NKRI. Yen Putri Vega iku jare ngepas banget jenenge karo awake. Merga Putri kuwi wadon, lan Vega kuwi jeneng sawijining lintang ing jagad raya. Sanajan wong tuwane Vega pegawe tapi duwe sawah, dadi Vega kerep saba nang sawah, ups mbantu-mbantu nang sawah maksude. Ing sawijining dina arep meng sawah Vega ketemu Aji, kancane wiwit cilik. Sejatine Aji seneng karo Vega, nanging rikuh arep ngomong. Aji:“Cah ayu badhe tindak pundi, dhewekan apa ora wedi, timbang nganggur aku gelem ngancani!” Vega:”kebetulan mas, aku arep meng sawah, tulung dipaculna sawahe!” Aji:”tahun 2012 macul?, sing bener wae traktor ya akeh!” Vega:”ngomong wae yen ora gelem, aku janne ya ethok-ethok!” Aji:”Siki aku gelem lah!” Vega:”telat ngomonge saiki, mulane nek ana apa-apa takon dhisik, jare malu bertanya sesat dijalan, tapi nek kakehen takon ya ngisin-ngisinna!” Aji:”Nggih bu guru!” Vega:”aja bu gurulah, bu guru kan ibuku, bu bidan wae !” Aji:”ngenyang kaya tuku Lombok, melas bakule hehehe, iya-iya bu bidan” Vega:”bagus, masalahe setahun maning yen wis lulus SMA, insyaAllah aku arep kuliah kebidanan” Putri Vega ora gelem diceluk nganggo jeneng asline kamangka dheke rada tomboy sethithik. Merga dheke seneng olah raga beladiri, tur dheke anak mbarep kang duwe adhi siji pada wae wadon.dheke mikir sapa sing arep nglindungi adhine yen udu mbakyune. Wong tuwa lorone sibuk kerja. Dadi Vega uripe ora kurang, kena diomong uripe kecukupan. Nanging Vega tetep sederhana lan ora gengsi yen meng sawah, ora mandeng wong saka bandhane, ora kaya kanca-kancane
Putri nang ngumah lagi masak karo adhine, ujug-ujug kancane teka yaiku: Aji, Rita, lan Fajar / pacare Rita. Rita:"Ga dolan yuh, aku boncengan karo masku, kowe karo Aji!” Vega:”ora weruh apa aku gi masak!” Aji:”ya bar masak, tak enteni!” Rita:”gelem ya!” Vega:”nek aku lunga adhiku karo sapa?, ulih melu ra?” Adhine:”mba, adhe melu !” Fajar:”ya ora isa motor siji dinggo wong telu, arep ketilang polisi pa?” Vega:”ya wis nek ora bisa aku ora melu, aku tesih abot meng adhiku timbang kowe!” Aji:”Yen kowe ora melu aku ya ora melu!” Rita:”ya wis aku karo Fajar wae, Ga ne kana wektu sela dolan ngumahku ya?” Vega:”iya InsyaAlah” Merga saking sayange Putri Vega marang adhine lewih milih ngancani adhine nang ngumah daripada lunga karo kanca-kancane. Tapi Vega bosen nang ngumah wae, dheke ngajak adhine meng sawah. Nang ndalan Vega ketemu Aji lan ibune, merga dalan sing nggo meng sawah nglewati umahe Aji. Aji:”Putri Vega cah ayu, kembang desa mesti arep meng sawah ya ta?” Vega:”ngerti wae mas Aji sing gagah!” Aji:”ndingaren ngalem!” Vega:”men seneng, jare nyenengake wong pahala!” Aji:”Ga, sanajan sekolahe prei, tapi ya ora kudu meng sawah saben dina, sinau—sinau nang ngumah ngesuk wis kelas 3, tugen ujian!” Vega:”justru mumpung agi prei aku meng sawah!” Ibune Aji:”mba Vega bener Ji, yen sekolahe mlebu ora isa meng sawah, merga nggarap tugas, ya ta?” Vega:”inggih bu,” Aji:”ngapa sih kowe meng sawah, wong tuwamu kan kerja nggo makani kowe, apa ora isin yen kancane ngesuk takon preinan meng ndi wae?” Vega:”nggo ngapa isin? lha wong sing dipangan saben dina ya sega, sega asale saka beras, beras saka pari, pari nang sawah” Ibune Aji:”bener kuwi mba Vega, mulane Ji sesuk golek bojo sing kaya mba Vega, ayu, ora sombong, sederhana, lan gelem dijak rekasa!” Aji:”nggih bu, deneng dadi mbelani Vega. Jare arep meng sawah, nganah lung ambo banyune selak sat” Vega:”oh ya, nderek langkung bu”

Urip Ora Mung Nrima Ing Pandum

Urip ora mung waton nrima ing pandum. Urip nang ndesa ko mung nrima dadi buruh tani utawa kuli bangunan yen ana tanggane sing mbangun omah. Sanajan dadi wong jawa aja mung nrima ing pandum. Apaning kita wong muslim. Pemudha desa Jono lan Santo agi ngembung babagan nasibe kang ora mujur alias malang. Wah yen ngomong Malang dadi kelingan karo pakdheku sing ulih wong malang. Nanging uripe ko serba kecukupan ora kaya jeneng kabupatenne. Jono:”To, Santo jemuah wingi ngrungokake khotbahe pakyai Saefudin ora?” Santo:”ya ngrungokna, lha nangapa sih?” Jono:”wingi pakyai ngendika yen nasibe uwong kuwi isa diubah, janne aku pengin ngrubah nasibku sing kurang beja, ning kepriye carane ya?” Santo:”pengin ngrubah nasib ta, ya gampang kuwi, dhewe nyambutgawe sing sregep ditambah donga. Wingi krungu mbok pakyai macakna Al Quran surat Ar Rad ayat :11 sing artine yen ora salah “Gusti Allah ora bakal ngrubah nasib suatu kaum, saingga kaum kaum kuwi ngrubah dhewe” Yen di basa inggriske ‘Verily, Allah will not change the condition of a certain people as long as they do not change their state themselves’’. Jono:”ora usah nganggo basa inggris, wurunga aku ora mudeng” Santo:”ya ora papa, ngesuk nang kuburan ya ora ditakoni bisa basa inggris apa ora?” Jono:”nyindir kiye!” Santo:”aja nesu Kang, cepet tuwa loh, nanging ana takdir sing ora bisa diowah yaiku jodho lan mati” Jono:”ora nesu, aku siki malah mikir ngesuk aku arep nyambut gawe sing sregep karo ndonga ben uripku rada maju sithik!” Santo:”nyambut gawe sing sregep, dhuwite dikumpulna kanggo mbojo!” Jono:”kanggo ngapa wae sing penting manfangat kanggo uripku!” Santo:”ya apik kuwi!” Wis watara sewulan mangsa tandur rampung,. Jono saiki nganggur merga wis ora ana wong sing prentah meng sawah. Jono bingung lontang lantung ngalor ngidul ngubengi umah. Arep macul karangan pinggir umah wis udu duwekke. Akhire joko lunga menyang umahe Santo. Jono:”To, kaya kiye arep macul ora ana sing dipacul, ngapa ya?” Santo:”ngrewangi aku wae ndandani tivi utawa nyervis tivi!” Jono:”aku ora ngerti masalah kaya kuwi!” Santo:”tenang wae, yen gelem sinau mesti bisa, aku biyen ya ora bisa” Jono:”Iya sih, ya wis aku sinau karo kowe ya, nanging aku uga kepengin kursus njait, kayane desane dhewek sing njait mung wong siji” Santo:”apik kuwi, isuk kursus njait, sorene latian nyervis tivi, sanajan latian mengko ana upahe tenang wae!” Jono:”To, maturnuwun banget aku wis ditulung!” Santo:”padha-padha, urip iki kan kudu tulung-tinulung!” Jono sing maune bingung arep nyambut gawe apa?, saiki malah kakehen gawean merga nrima servis tivi uga nrima jaitan saka tangga-tanggane. Jono sajanne ora pinter merga gelem sinau dheweke saiki bisa ulih kasil kang lumayan. Jono sadar yen ora ana Santo ora bakal bisa sukses kaya saiki. Dheweke ora bakal nglalekake kancane sing apikan banget yakuwi Santo. Sanajan Santo saiki wis lunga adoh nanging tetep kelingan.

Abu Hasan

Abu Hasan
Abu Hasan iki urip nang desa nalika pemerintahane SBY, dudu Surabaya nanging Susilo Bambang Yudhoyono. Ora kaya Abu Nawas kang urip jaman pemerintahane Raja Harun Al Rasyid. Sanajan jenenge pada wae Abu, nanging apa pintere padha?, ya jelas ora. Abu Hasan yen kon ngomong kanggo basane Abu Nawas urung mesti bisa, apamaneh Abu Nawas yen kon ngomong nganggo basa jawa, pulo jawa wae urung karuwan ngerti ko. Dadi kabeh wong duwe kurang lan lewihe dhewe-dhewe. Kaya Abu Nawas pinter, lucu, nanging nakal. Yen Abu Hasan dek biyen tesih sekolah pinter pelajaran matematika. Nanging sanajan saiki wis ora sekolah dheweke tesih pinter itung-itungan. Sing jelas pinter ngitung dhuwit. Abu Hasan iki pemudha kang ora nerusna kuliah, dheweke mung tamat SMA merga wong tuwane ora duwe ragad kanggo nguliahke. Abu Hasan iki bocah mbarep, adhine loro wadon kabeh. Dadi sanajan rupane ora bagus utawa rada ala sethithik, nanging nang ngumah tetep paling gagah, ya jelas lha wong adhine wadon kabeh. Setamat SMA Abu Hasan kursus njait. Dadi saiki nyambut gawene sedina-dina njait. Yen mangsane meng sawah, njaite liren. Dheweke melu ngrewangi wong tuwane nang sawah. Janne yen dipikir-pikir meng sawah kuwi luwih kasil timbang njait, nanging meng sawah kuwi kanggo mangsa, mangsa panen lan mangsa tandur. Sanajan ora kuliah, Abu Hasan ora kalah karo bocah kuliahan. Saben ana acara pengetan dina-dina riyaya ing masjid, dheweke aktif dadi panitia, kadhang malah dadi pranatacara. Bocah kuliahan urung mesti wani tampil nang ngarep umum. Iki merga dheweke ora isinan lan akeh omonge. Jare kuncine kekancan kuwi akeh omong, mula Abu Hasan kancane akeh. Ora mung kanca sekolah sing sebaya, nanging sing lewih tuwa ya akeh. Yen kekancan mung meneng wae anteng ya kancane mesti sithik. Abu Hasan iki janne bocahe ora lucu, mung seneng guyon. Aja tersinggunggung yen omongane Abu Hasan kadang nyleneh, asal metu, ora dipikir disit. Kaya guneman ing ngisor iki: Abu:”Bet, kowe deneng meneng wae, apa agi mogok ngomong?” Beti:”Ora, aku meneng merga aku mikir!” Abu:”Mikir apa?, mikirna aku yah?” Beti:”Iya kiye, aku pengin ngerti biyen mbokmu pas ngandut kowe ngidam apa sih?, bocah lanang ko crewette ngungkuli cah wadon.” Abu:”yen masalah kuwi aja takon aku, takokna mbokku langsung. Yen bocah lanang sing biasa menengan, berarti aku cah lanang luar biasa. Aku kepengin beda karo liyane, ora kabeh bocah lanang meneng, anteng ta?” Beti:”Ya ora sih, tapi jare pepatah ‘diam itu emas’ mendhing kowe meneng wae!” Abu:”Pepatah kuwi kan bahasa Indonesia, yen basa jawa dudu pepatah nanging petugel, ‘meneng kuwi emas’, emas kuwi kuning, kuning kuwi sing nang kakus!” Beti:”hih jijihilah, liyane ana apa nora?” Abu:”Kakus sing nang padang pasir?” Beti:”Kuwi Kaktus!” Abu:”Kaktus kuwi mbok godhong sing tesih enom, nembe metu?” Beti:”kuwi pupus!” Abu:”Pupus mbo yen masak kanggo tungku, metu kebul-kebulle?” Beti:”kuwi kukus, wislah ngomong karo kowe ora ana rampunge!” Abu:”uwis ya nganah mulih, aku ya bosen ngomong karo kowe wae!”
Merga sregep nyambut gawe, saiki Abu Hasan wis bisa tuku pit montor. Kepengin pit motore bisa manfangat kanggo wong liya, dheweke yen wengi kinten-kinten jam 3 metu karo numpak motor ngubengi umah-umahe tanggane, lan gas montore diserukaken. Tanggane padha tangi lan jengkel merga turune kaganggu. Isuke padha nemoni Abu Hasan. Tangga1:”Abu, yen lunga wengi aja numpak montor, numpak kapal wae, brisiki tanggane!” Tangga2:”jan-janne kowe jam 3 numpak montor arep meng ngendi?” Tangga3:”dhasar bocah kurang ajar, wayahe turu malah brisiki tanggane, dadi ora bisa turu maning koh!” Abu :”Alhamdulilah yen padha wungu, shalat tahajud aja kelalen ndongakake sing wis nggugah!” Tangga1:”semprul, aku ya bisa tangi dhewe, ora mawi digugah kowe. Wis mengko mbengi ora usah metu-metu nang ngumah wae shalat tahajud, tanggane didongakake dadi wong sugih!” Abu :”didonga-dongakake yen ora nyambut gawe ya pada wae, ya wis mengko bengi ora numpak motor, nanging panjenengan sedaya yen jam 3 kudu wis tangi, shalat tahajud!” Tangga2:”wis tenang wae, aku biyen ya pondokan. Ora mawi diprentah kowe aku wis biasane shalat wengi!” Wengine Abu metu ngumah ora numpak pit montore, nanging numpak sandal jepit. Dheweke patroli mbok-mbok ana umah sing kamar mandine sepi. Jebulle kamar mandi tangga-tanggane tesih pada sepi, kenthongan sing dicekel kawit mau ditabuh kanthi banter. Wong-wong sing pada krungu tangi gedindapan, kecaba sing ora tangi. Wong-wong pada metu saka umahe dhewek-dhewek, bingung umahe sapa sing kebakaran. ”umahe sapa sing kebakaran” tangga-tanggane padha takon. “alhamdulilah wis padha tangi, ora ana kebakaran yu, kang, aku mung rondha” Abu Hasan mangsuli. “Rondha ko malah gawe wong saRT tangi kabeh kecaba sing turu,” Ngapunten yu, kang, saiki mlebu ngumah maning padha wudlu teras shalat tahajud, aja kelalen ndongakake sing wis nggugah” “aku ora digugah kowe ya bisa tangi dhewe, sesuk neh ora usah gugah-gugah wong saRT brisikki” “Ya wis , sesuk aku ora gugah-gugah nanging sarate kudu tangi shalat tahajud” Pungkasane Abu ora gugah-gugah tanggane maneh. Tanggane bisa turu kepenak, nanging yen wektune shalat do tangi. Dheweke paling saiki yen weruh umah sing tesih sepi, lawange didhodhog ben sing duwe umah krungu banjur tangi.

untuk seseorang yang pernah hatinya kusakiti

artikel ini aku tulis untuk salah seorang teman atau lebih kekenalan. aku mengenalnya ketika aku sekolah di manda (madrasah aliyah negri dua kebumen). di artikel ini aku ingin minta maaf untuk yang kesekian kalinya, aku juga ingin berbagi dengan semua orang yang mau membaca tulisanku ini diblog ini. ini tentang masa laluku dua tahun lalu. yups, kelas 3 manda coz sekarang aku udah semester 4. berawal dari no hp. aku iseng-iseng sering mengirimi dia puisi. sebenarnya aku nggak ada maksud apa-apa. entah kenapa dia telah menginspirasiku untuk menulis sebuah puisi. dengan mengingatnya aku mendapat ide untuk kutuliskan. aku seneng dan aku juga menikmati itu semua. tapi lama-lama aku bosan juga, dan aku memutuskan untuk mengakhirinya, dan aku mengakuinya secara tidak langsung melalui kakakku.aku ketahuan, jadi malu. Wow, dia marahin aku dan aku nggak bisa berbuat apa-apa. karena memang aku yang salah. aku cuma diam dan nggak berani bicara. saat dimarahi aku malah jongkok karena saking takutnya. untung adja aku nggak ngompol waktu itu, coz lagi disekolah. aku udah minta maaf sama dia, dan dia mau maafin aku dengan syarat tak boleh mengulangnya lagi. karenaa dia lebih tua dari aku, selisih sekitar 11 bulan, maka aku panggil dia dengan sebutan mba. oh ya, noku dan nonya itu cuma beda satu angka loh.noku nggak ada angka 7, sedang nonya nggak ada angka2, lainnya sama, tapi emang beda operator. ternyata no yang beda itu kalau dijumlah hasilnya 9, angka tertinggi dalam hitungan matematika. angka 9 adalah angka kesukaanku, karena angka sembilan selain angka tertinggi juga angka ganjil.dan sampai sekarang noku yang dulu masih kupakai , walaupun aku sering beli perdana baru. dan setiap perdana yang kubeli pasti belakangnya angka 9. entah itu Xl, Axis,As nggak peduli angka depannya. Karena kita memulai dari awal untuk menuju akhir. orang hebat mengatakan Zero to Hero, yup bener banget. yang namanya no biasanya diawali angka nol (0). jangan menyebutnya kosong, karena kosong itu tak ada, sedangkan nol (0) itu ada. Maafin aku ya mba. Nuwun

Sabtu, 12 Mei 2012

menebus Impian

Menebus Impian
“Langkah pertama untuk sukses adalah memiliki impian” (PICASSO). Setiap orang pasti pernah bermimpi, tapi tidak semua orang punya impian. Karena untuk bermimpi orang tak perlu usaha tinggal tidur saja mimpi itu akan datang dengan sendirinya. Tapi untuk dapat meraih impian orang mesti usaha, kerja keras, dan juga do’a. allah memberikan kita ikan tapi kita harus mengailnya. Mengail disini berarti usaha, karena Allah tidak akan memberikan rejeki kepada hambanya tanpa adanya usaha. Mimpi itu hanyalah bunga tidur. Jadi tidak akan menjadi buah. Mimpi itu seperti sesuatu yang abstrak. Sulit untuk menerjemahkan apa arti mimpi. Kita hanya manusia biasa bukan Nabi. Mimpi Nabi berbeda dengan mimpi kita. Karena Nabi adalah manusia pilihan, seperti halnya Nabi Yusuf yang bermimpi sebelas bintang, bulan dan matahari semua bersujud padanya. Mimpi itu pertanda bahwa kelak Nabi Yusuf akan menjadi orang besar.sedangkan mimpi kita karena bawaan pikiran. Misalnya saja kita memikirkan seseorang lalu ketika tidur kita memimpikannya. Terkadang kita malah lupa dengan mimpi kita semalam. Sedangkan impian adalah sesuatu yang konkret, selalu Nampak didepan mata, berada didepan jangkauan pengetahuan dan pengalaman manusia. Tapi untuk menjangkau dan meraihnya diperlukan tekad dan semangat juang 45. Jangan takut memiliki impian. Karena jika tidak punya impian kita sama saja hidup tanpa tujuan. Impian itu harus ditebus dengan kerja keras yang tulus. Seperti halnya resep dokter yang harus ditebus di apotik. Tapi apa gunanya memiliki impian jika tidak berusaha untuk mewujudkannya. Kita bisa mulai mewujudkan impian kita denganmelakukan pekerjaan kecil dengan sebaik-baiknya dan dengan cara yang benar. Bukankah sesuatu yang besar berawal dari hal kecil. Karena tak ada orang besar yang tidak pernah melakukan hal kecil. Dan tak ada orang-orang mulia yang tidak pernah melakukan hal yang dianggap hina. Jangan malu memiliki impian besar. Karena besar kemungkinan kita bisa sukses. Bukan tidak mungkin kita bisa mewujudkan impian tersebut. Walaupun tak ada orang yang percaya kita bisa. Tapi kita tidak akan bisa mewujudkan impian, jika kita tidak percaya pada diri sendiri. Bersikap optimislah dalam memandang segala kemungkinan. Karena mungkin kita akan mengalami kegagalan. Tapi kita tak boleh menyerah, orang yang sukses bukan tidak pernah gagal, tapi tidak pernah menyerah. Pepatah mengatakan, “ bukan karena kerasnya pukulan ke 100 yang memecahkan batu, tapi karena ke 99 pukulan sebelumnya.”. jadi mewujudkan impian itu sedikit demi sedikit. Misalnya saja kita memiliki impian punya rumah sendiri. Tapi kita tidak bisa membelinya secara langsung, karena jumlah uang yang kita miliki terbatas. Kita bisa membelinya dengan cara kredit, kita menyetorkan uang sedikit demi sedikit, lama-lama rumah itu akan lunas dan menjadi milik kita. Impian itu penting untuk menginspirasi dan memotivasi hidup kita menjadi lebih bermakna.

Sabtu, 05 Mei 2012

DIA (Sahabat setia)


Dia begitu mempesona
Dengan apa adanya
Dia begitu sederhana
Walau bergelimang harta
Dia begitu menawan
Walau tak rupawan
Dia begitu dermawan
Walau bukan hartawan
Dialah sosok yang kurindukan
Dalam setiap langkahku
Dia selalu hadir tuk membantu
Memecahkan kesulitanku
Doaku selalu menyertainya
Dimanapun dia berada
Akan selalu ada tempat untuknya
Meski dia telah tiada
Meski hanya tingggal nama
Kebaikannya selalu terpelihara

Puisi Untuk Sahabat


SAHABAT
Takkan pergi saat ku nanti
Takkan lelah berbagi keluh kesah
Takkan tertawa saat ku luka
Takkan berlalu walau ditelan waktu
Takkan hilang walau diterpa gelombang
Takkan bosan menegur dan mengingatkan
Bila ku lalai pada kewajiban
Terima kasih Teman
Kaulah sahabat sejatiku




Jumat, 04 Mei 2012

Motivasi Siswa


Motivasi Siswa
Nilai yang buruk member harapan baru. Seperti halnya dengan suara music yang kacau memebri harapan baru. Berpikirlah secara kreatif, nilai jelek bukan berarti dunia kiamat. Percayalah engkau pasti bisa mengubahnya. Masih ada hari esok untuk memperbaiki itu semua. Dan mulailah dari sekarang atau hari ini juga untuk mengubahnya. Karena orang yang sukses tidak akan menunda-nunda pekerjaan. Dan janganlah kamu berhenti belajar, karena belajar itu wajib hukumnya. Mario Teguh  pernah bilang”orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”.
Untuk mengubah nilai yang tadinya buruk menjadi baik membutuhkan waktu dan juga disiplin dalam belajar. Disiplin dalam belajar akan mengubah nilai kita.
Tetap bersemangat.

Minggu, 29 April 2012

mental manusia dewasa

Anak kecil memiliki mental yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, percaya nggak?,kita buktikan. Kalau anak kecil jika ditanya cita-citanya pasti dengan tanpa ragu-ragu akan menjawab dokter, polisi, bidan, pilot, bahkan presiden,dll. Tapi kalau orang dewasa jika ditanya cita-citanya, kira-kira apa ya jawaban mereka?. Dokterkah, polisikah, atau malah bingung. Anak kecil memiliki cita-cita yang tinggi, mereka berharap kelak mereka dewasa dapat merealisasikan cita-citanya tersebut. Tapi setelah mereka dewasa belum tentu dapat mewujudkan cita-citanya dengan segudang alasan. Misalnya tidak punya biaya, ketiadaan dana membuat mereka putus sekolah dan juga putus harapan, keluarga tidak mendukung, kondisi fisik kurang mendukung seperti kurang tinggi, kurang inilah, kurang itullah. Alasan-alasan itulah yang dapat menghambat tercapainya cita-cita.
            Anak kecil jika terjatuh akan segera bangkit lagi. Tapi bagaimana dengan kita, sebagai orang dewasa terkadang justru sulit untuk bangkit ketika terjatuh. Mungkin kita membutuhkan orang lain untuk bangkit lagi, untuk memotivasi kita, dan juga untuk memberi semangat pada kita. Anak kecil tidak membutuhkan waktu lama untuk bangkit. lalu bagaimana dengan kita, berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk bangkit lagi.
            Anak kecil jika menangis takkan lama, kalau bermusuhan juga takkan lama. Tapi kalau orang dewasa gimana ya?,  apa iya menangis seperti anak kecil. tentu tidak, tapi orang dewasa butuh waktu lama untuk melupakan permusuhan dan berdamai dan juga untuk menghilangkan kesedihan. Jadi sebenarnya mental anak kecil lebih tangguh dibanding mental orng dewasa. sebenarnya tidak sesulit itu jika kita mau bersikap biasa saja dan menghindari sifat gengsi.





















Mental orang dewasa